nusabali

Dinkes Sebut Tidak Terpapar di Bali

Heboh WNA China Positif Corona Setelah Berkunjung ke Bali

  • www.nusabali.com-dinkes-sebut-tidak-terpapar-di-bali

WNI yang dikarantina di Natuna akan selesai menjalani masa observasi, Sabtu (15/2). Kadiskes Bali menyebut, informasinya ada tiga warga Bali yang ikut dalam masa observasi tersebut.

DENPASAR, NusaBali

Pemerintah Provinsi Bali turut angkat bicara mengenai pemberitaan seorang warga negara China yang dikabarkan dinyatakan positif mengidap virus Corona Wuhan (Covid-19) setelah mengunjungi Bali akhir bulan Januari 2020. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya MPPM, kemungkinan besar WNA China terinfeksi virus Corona setelah kembali ke negaranya. Hal ini dikuatkan dengan kondisi Pulau Dewata yang sampai saat ini tidak ada kasus positif virus Corona.

Awal mula informasi tersebut berasal dari otoritas provinsi Anhui, China dan dimuat dalam unggahan resmi administrasi Anhui di Weibo pada Kamis (6/2). Seorang WNA China yang bernama Jin dideteksi telah terinfeksi virus Corona pada hari Rabu (5/2). Berdasarkan riwayat perjalanannya ke Bali, Jin terbang dari Wuhan ke Bali pada 22 Januari 2020 dan berlibur selama hampir seminggu di Bali. Kemudian dia kembali ke Shanghai, China pada 28 Januari 2020.

“WNA ini ada di Bali selama 6 hari, mulai dari 22-28 Januari 2020. Setelah itu dia balik ke negaranya. Setelah balik ke China, yang bersangkutan positif Corona. Selama di Bali yang bersangkutan tidak ada riwayat dirawat di RSUP Sanglah,” ujar Kadis Suarjaya saat dikonfirmasi, Kamis (13/2).

Secara teori, kata dr Suarjaya, pasien tersebut tidak terpapar Corona di Bali dan masyarakat yang ada di Bali tidak mungkin terpapar. Alasannya, karena yang bersangkutan meninggalkan Bali tanggal 28 Januari, dan pulang ke China. Setelah 8 hari meninggalkan Bali (tanggal 5 Februari) dia baru terkena virus. Artinya sudah meninggalkan Bali di luar masa inkubasi. “Masa inkubasi normal untuk virus ini antara 3-7 hari. Sedangkan dia sudah 8 hari meninggalkan Bali. Sejauh ini belum ada temuan terpapar di Bali atau menularkan di Bali,” tegasnya. “Sedangkan kemungkinan kedua, jika kita menggunakan masa inkubasi 14 hari (terlama), maka ketika yang bersangkutan ada di Bali, dan misalnya dia dalam masa inkubasi (membawa virus), mestinya ada orang di Bali yang kena virus ini. Buktinya sampai saat ini Bali belum ada kasus. Ada 70 sampel pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di seluruh Indonesia. Sebanyak 14 dari Bali dan semua hasilnya negatif,” jelasnya.

Saat ini pihaknya bekerjasama dengan lintas terkait masih melakukan contact tracing untuk melacak kemana saja yang bersangkutan selama di Bali. “Saat ini sedang dilacak. Di manifest pesawat ada beberapa orang dengan nama Jin. Masih dilakukan pengecekan terus menerus oleh teman-teman di lapangan,” katanya.

Toh jika misalnya terjadi penularan virus Corona di Bali, kata Kadis Suarjaya, Bali sudah menyiapkan langkah-langkah siaga. Ada tiga rumah sakit rujukan yang dapat mengisolasi pasien terduga corona yakni RSUP Sanglah, BRSUD Tabanan, dan RSUD Sanjiwani Gianyar. “Termasuk beberapa rumah sakit lainnya juga memiliki kemampuan mengisolasi pasien. Protapnya sudah lengkap, alatnya sudah ada, SDMnya sudah siap. Tidak perlu ada kekhawatiran, andaikata memang terjadi. Tapi kita semua berharap mudah-mudahan tidak sampai terjadi,” harapnya.

Di sisi lain, WNI yang dikarantina di Natuna pada Sabtu (15/2) akan selesai menjalani masa observasi. Kadis Suarjaya menyebut, informasinya ada tiga warga Bali yang ikut dalam masa observasi tersebut. “Informasinya ada 3 warga Bali, statusnya mahasiswa, semuanya dalam kondisi baik-baik saja, karena sudah melewati masa inkubasi 14 hari. Kemenkes nanti yang akan memulangkan sampai ke rumahnya,” tandasnya.*ind

Komentar