Bendesa Adat di Jembrana Adu Kecakapan Mapidarta Basa Bali
Serangkaian peringatan Bulan Bahasa Bali, Pemkab Jembrana menggelar lomba mapidarta basa Bali (berpidato bahasa Bali) di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Rabu (12/2).
NEGARA, NusaBali
Menariknya lomba mapidarta basa Bali yang baru pertama kali digelar di Jembrana, ini khusus melibatkan kalangan bendesa adat yang merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan se-Jembrana.
Panitia Acara Peringatan Bulan Bahasa Bali di Jembrana Gede Suardana, mengatakan lima orang bendesa adat yang mengikuti lomba mapidarta basa Bali merupakan peserta andalan yang ditunjuk mewakili setiap kecamatan. Peserta diwajibkan membawa tema ‘Nyujur Jiwa Paripurna Melarapan Antuk Bulan Bahasa Bali’ (mencapai jiwa yang sempurna dengan melaksanakan Bulan Bahasa Bali). Secara filosofis, tema pidato yang dibawakan itu diharapkan memberikan pencerahan sekaligus menguatkan peran bendesa adat dalam melestarikan bahasa, aksara, dan satra Bali dalam tatanan sosial.
Dalam lomba tersebut, peserta diizinkan membawa naskah. Untuk naskah pidatonya disusun sendiri masing-masing peserta. “Masing-masing peserta diberikan waktu tampil maksimal selama 15 menit. Ada beberapa item yang menjadi acuan penilaian. Dari segi penampilan, pengolahan tema, penguasaan terhadap materi, serta amanat atau pesan yang diangkat,” ujar Suardana yang juga Kepala Seksi Lembaga Adat dan Tradisi Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana.
Sesuai penilaian dewan juri, juara 1 diraih Bendesa Adat Melaya I Komang Suarditha, dari Kecamatan Melaya. Juara 2 diraih Bendesa Adat Yehembang Ngurah Gede Aryana, dari Kecamatan Mendoyo. Sedangkan juara 3 diraih Bendesa Adat Tegal Badeng Kauh I Ketut Tirta, dari Kecamatan Negara. “Pemenang mendapat hadiah uang beserta piagam. Juara 1 hadiahnya Rp 1 juta, juara 2 Rp 750 ribu, dan juara 3 Rp 500 ribu,” kata Suardana.
Untuk diketahui, serangkaian peringatan Bulan Bahasa Bali di Jembrana tahun 2020, juga digelar berbagai perlombaan pada Selasa (12/2) dan Rabu kemarin. Sehari sebelumnya, Selasa (12/2), digelar lomba nyurat (menulis) aksara Bali tingkat SD se-Jembrana, lomba ngawacen (membaca) aksara Bali tingkat sekaa teruna (ST) antarkecamatan, serta lomba nyatua (mendongeng) Bali tingkat ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PPK) antarkecamatan.
Sedangkan Rabu kemarin, selain lomba mapidarta basa Bali, juga digelar lomba membuat Baligrafi (gambar dengan susunan aksara Bali) dari kalangan umum antarkecamatan, lomba debat basa Bali tingkat SMA/SMK, serta lomba mengetik aksara Bali di komputer tingkat SMP se-Jembrana. Penutupan peringatan Bulan Bahasa Bali di Jembrana akan digelar di Stage Pura Jagatnatha Jembrana, Jumat (14/2), yang akan diisi pementasan drama gong termasuk penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba. *ode
Panitia Acara Peringatan Bulan Bahasa Bali di Jembrana Gede Suardana, mengatakan lima orang bendesa adat yang mengikuti lomba mapidarta basa Bali merupakan peserta andalan yang ditunjuk mewakili setiap kecamatan. Peserta diwajibkan membawa tema ‘Nyujur Jiwa Paripurna Melarapan Antuk Bulan Bahasa Bali’ (mencapai jiwa yang sempurna dengan melaksanakan Bulan Bahasa Bali). Secara filosofis, tema pidato yang dibawakan itu diharapkan memberikan pencerahan sekaligus menguatkan peran bendesa adat dalam melestarikan bahasa, aksara, dan satra Bali dalam tatanan sosial.
Dalam lomba tersebut, peserta diizinkan membawa naskah. Untuk naskah pidatonya disusun sendiri masing-masing peserta. “Masing-masing peserta diberikan waktu tampil maksimal selama 15 menit. Ada beberapa item yang menjadi acuan penilaian. Dari segi penampilan, pengolahan tema, penguasaan terhadap materi, serta amanat atau pesan yang diangkat,” ujar Suardana yang juga Kepala Seksi Lembaga Adat dan Tradisi Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana.
Sesuai penilaian dewan juri, juara 1 diraih Bendesa Adat Melaya I Komang Suarditha, dari Kecamatan Melaya. Juara 2 diraih Bendesa Adat Yehembang Ngurah Gede Aryana, dari Kecamatan Mendoyo. Sedangkan juara 3 diraih Bendesa Adat Tegal Badeng Kauh I Ketut Tirta, dari Kecamatan Negara. “Pemenang mendapat hadiah uang beserta piagam. Juara 1 hadiahnya Rp 1 juta, juara 2 Rp 750 ribu, dan juara 3 Rp 500 ribu,” kata Suardana.
Untuk diketahui, serangkaian peringatan Bulan Bahasa Bali di Jembrana tahun 2020, juga digelar berbagai perlombaan pada Selasa (12/2) dan Rabu kemarin. Sehari sebelumnya, Selasa (12/2), digelar lomba nyurat (menulis) aksara Bali tingkat SD se-Jembrana, lomba ngawacen (membaca) aksara Bali tingkat sekaa teruna (ST) antarkecamatan, serta lomba nyatua (mendongeng) Bali tingkat ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PPK) antarkecamatan.
Sedangkan Rabu kemarin, selain lomba mapidarta basa Bali, juga digelar lomba membuat Baligrafi (gambar dengan susunan aksara Bali) dari kalangan umum antarkecamatan, lomba debat basa Bali tingkat SMA/SMK, serta lomba mengetik aksara Bali di komputer tingkat SMP se-Jembrana. Penutupan peringatan Bulan Bahasa Bali di Jembrana akan digelar di Stage Pura Jagatnatha Jembrana, Jumat (14/2), yang akan diisi pementasan drama gong termasuk penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba. *ode
1
Komentar