nusabali

Angkutan Pariwisata Makin Terpuruk

Dampak Ancaman Penularan Virus Corona

  • www.nusabali.com-angkutan-pariwisata-makin-terpuruk

Pawiba berharap ada kebijakan dari pemerintah yang bisa mendatangkan wisman di luar pasar Tiongkok.

DENPASAR, NusaBali

Efek ancaman penularan virus corona yang berujung stop sementara penerbangan dari dan ke China (Tiongkok) terus ‘memakan’ korban di industri sektor pariwisata. Salah satunya sektor transportasi yakni perusahan angkutan pariwisata.

“Kondisi angkutan pariwisata untuk bus sudah sangat parah sekali,” ujar Kepala Perhimpunan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba), Nyoman Sudiartha, Rabu (12/2). Kondisi penularan virus corona ini, menurut Sudiartha, semakin memperburuk bisnis transportasi pariwisata, yang sebelumnya memang sudah parah keadaannya karena kunjungan wisman ke Bali yang dirasakan seret sejak lama.

Wisman China, menurut Sudiartha merupakan pemakai utama jasa angkutan bus, saat mereka berwisata ke Bali. Kontribusinya antara 60 persen – 70 persen. Sisanya 30 persen baru wisman lain dan domestik serta MICE.  

Karena itulah pasca ‘habisnya’ wisman China ke Bali, semakin terpuruk bisnis angkutan pariwisata. Keadaan ini menyebabkan pengusaha berat. Mereka berusaha bertahan dengan modal seadanya. Bahkan, ada juga yang melego armadanya karena sudah tak sanggup lagi menanggung biaya operasional. “Jujur ada jual unit-unit ke Jawa, untuk angkutan karyawan,  ada yang  terkonversi jadi AKAP,” ungkap Sudhiarta. “Ada juga yang sama sekali gulung tikar, karena sudah tidak bisa lagi bertahan. Jumlahnya tidak banyak, ada sekitar 5 perusahan dengan kepemilikan armada 2-5 unit,” imbuhnya.

Sudhiarta menampik penjualan armada ke ke Jawa, bukan karena kondisi di Jawa lebih prospektif. Tetapi  karena kondisi di Bali yang sangat terpuruk untuk angkutan bus. “Karena kita mengandalkan untuk angkut wisatawan (wisman China), selain untuk kegiatan lain seperti angkutan kegiatan keagamaan,” katanya.

Walau masih ada kunjungan dan wisman ke Bali, namun kata Sudiartha jumlahnya tidak. Apalagi kalau pasangan atau couple-couple (pasutri)  cukup diangkut dengan armada/kendaraan unit kecil-kecil untuk berwisata.

Sudiartha berharap, ada kebijakan dari Pemerintah yang bisa mendatangkan wisman di luar pasar Tiongkok. Pasar luar  yang diharap adalah pasar Eropa, Australia, juga market- market lainnya. “Itu masih bisa dikembangkan,” harapnya.

Jumlah anggota Pawiba saat ini sebanyak 89 perusahan dari 141 perusahan sebelumnya. Berkurangnya jumlah tersebut, sehubungan  dengan peraturan pemerintah menyangkut badan hukum perusahan angkutan menjadi PT. *k17

Komentar