nusabali

Ekonomi RI Diprediksi Turun

Ekspor-Impor Terimbas Virus Corona di China

  • www.nusabali.com-ekonomi-ri-diprediksi-turun

Apabila pertumbuhan ekonomi China turun dari 6 menjadi 5 persen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok 5,3 persen tahun ini juga dihitung akan terkoreksi.

JAKARTA, NusaBali

Pertumbuhan ekonomi RI tahun 2020 ini diprediksi mengalami perlambatan sekitar 0,23 persen. Hal itu menyusul perkiraan penurunan ekonomi China sebesar 1 persen sebagai dampak wabah virus corona.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan, Kasan, di Jakarta, Selasa (11/2).  Prediksi Kemendag tersebut lebih rendah dari Bank Dunia yang memperkirakan penurunan ekonomi RI sekitar 0,3 persen.

"Perhitungan tim saya, bukan 0,3 persen. Setiap 1 persen GDP (gross domestic product) China, penurunannya di Indonesia 0,23 persen. Bukan menghibur, tapi berdasarkan fakta-fakta yang kami temukan secara ilmiah," kata Kasan

Dengan demikian, lanjut Kasan, apabila pertumbuhan ekonomi China turun dari 6 menjadi 5 persen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok 5,3 persen tahun ini juga dihitung akan terkoreksi.

Selain itu, Kasan mencatat dampak dari virus corona juga akan menyasar pada kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Januari 2020, begitu pula di sejumlah negara lainnya.

"Bea Cukai China belum merilis ekspor berapa, impor berapa. Tapi, ada beberapa negara yang juga mitra dagang kita yang merilis datanya pada Januari, semuanya turun, dan sangat signifikan," ujar Kasan.

Beberapa negara yang kinerja ekspor dan impornya terdampak menurut Kasan, yakni Brasil, Vietnam, Korea Selatan, Chili, dan Pakistan. Hal tersebut dikarenakan sebagian aktivitas di China terhenti dan otomatis transaksi perdagangan akan terpengaruh.

Sementara itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus menilai virus Corona juga membuat pasokan barang dari China ke Indonesia terganggu. Hal itu karena menurunnya produktivitas di Negeri Tirai Bambu imbas wabah mematikan tersebut.

"Sebagian besar kategori bahan baku yang mungkin sebagian diproduksi di Wuhan karena adanya supply shock di sana, artinya ada gangguan produktivitas sehingga mungkin produksi di sana berhenti. Ini tentu pasti ada gangguan aliran barang ya dari Wuhan ke kota lain di China dan keluar negeri, salah satunya Indonesia," kata Ahmad Heri, kepada detikcom, Selasa,

Kondisi tersebut ujung-ujungnya bakal membuat barang, termasuk barang konsumsi yang biasanya dipasok Indonesia dari China menjadi langka.  Indonesia juga cukup bergantung pasokan bahan baku dari China. Ahmad Heri menyebut impor bahan baku dari China ke Indonesia mencapai 30%. *ant

Komentar