nusabali

Lomba Mural, Edukasi Lingkungan Lewat Gambar

  • www.nusabali.com-lomba-mural-edukasi-lingkungan-lewat-gambar

Manik Bumi Foundation yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan mengundang seniman mural se-Indonesia.

SINGARAJA, NusaBali

Belasan seniman mural lintas lintas provinsi se-Indonesia melalui komunitas Manik Bumi Foundation, Buleleng, menggelar lomba mural. Dalam lomba itu, komunitas ini akan mencari 12 finalis terbaik yang akan berebut sebagai pemenang. Lomba ini guna menyemarakkan gagasan tembok edukasi. Para seniman mural tersebut berasal dari Kota DKI Jakarta, Bogor, Bandung, Jawa Barat, dan  Magelang, Jogjakarta, Jawa Tengah, serta Sumatera Barat dan Bali.

Inisiator dan Founder Manik Bumi, Ni Luh Gede Juli Wirahini, ditemui di markasnya, Manik Bumi di Jalan Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Selasa (11/2/2020), mengatakan lomba mural dimaksudkan untuk menciptakan dinding edukasi. Terlebih selama ini relawan komunitas ini kebanyakan dari kalangan seniman. “Dengan dinding edukasi ini setidaknya  kami membuka wawasan pengunjung soal merawat isi bumi. Ini tak tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus bersama dengan dasar keikhlasan,” ujar perempuan asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng itu.

Kata dia, dengan gambar dan lukisan mural ini diharapkan dapat memberikan kilas balik tentang kesadaran bersama dalam merawat bumi. Sebelumnya lomba mural ini diikuti oleh 102 peserta dari seniman seluruh Indonesia sejak Oktober 2019 lalu. Dari hasil karya yang sebelumnya dikirimkan melalui online, diseleksi menjadi 12 besar untuk mendapatkan yang terbaik.

Mereka yang mendapat undangan panitia penyelenggara melukis mural berbahan cat tembok di dinding batas banguan tetangga dengan markas Manik Bumi. Berbagai gaya   dan apresiasi mural tergambar dengan mengangkat tema kesetiakawanan merawat isi bumi.

Ni Luh Gede Juli Wirahini mengaku sejak tiga pekan dibuka pendaftaran, timnya sempat mengalami kecemasan. Sebab tidak ada pelukis yang mau mendaftar. Sekitar seratusan karya seniman mural baru masuk berjubel saat detik-detik penutupan pendaftaran. “Terus terang kami bahagia karena banyak orang yang terlibat. Bahkan tak hanya dari seniman Buleleng dan Bali saja, tetapi sejumlah daerah di Indonesia juga ada. Artinya, antusiasme teman-teman untuk ikut terlibat mengedukasi melalui karya seni cukup tinggi,” imbuh dia.

Seluruh karya final seniman mural yang diberikan waktu penyelesaian hingga Jumat (14/2/2020). Mural pada tembok berukuran 3 meter x 4 meter itu akan dinilai oleh berapa seniman ternama. Seperti Jango Paramarta, Boby, dan Mike Marginal dan Made Banyak. Pemenang akan diumumkan pada puncak HUT Manik Bumi ke-7, 14 Februari 2020.*k23

Komentar