nusabali

Gelorakan Literasi, Perbekel Tianyar Tengah Relakan Tanah

  • www.nusabali.com-gelorakan-literasi-perbekel-tianyar-tengah-relakan-tanah

Camat Kubu, Karangasem Nyoman Suratika meresmikan taman bacaan di rumah Perbekel Desa Tianyar Tengah I Ketut Ada, Banjar Pedahan Kaja, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Karangasem, Minggu (9/2).

AMLAPURA, NusaBali

Satu unit bangunan dijadikan dua ruangan lengkap dengan perpustakaan. Bangunan taman bacaaan ini terwujud berkat sumbangsih para donatur. Acara peresmian dihadiri anggota DPRD Karangasem I Nyoman Musna Antara.

Camat Nyoman Suratika berharap, ide buat taman bacaan dari Perbekel Tianyar Tengah ini ditiru oleh perbekel lainnya di Karangasem. Diyakini taman bacaan ini mampu menggelorakan kegiatan literasi di Desa Tianyar Tengah. Targetnya, siswa SDN 2 Tianyar Tengah, SD Vilial Banjar Padangsari, dan siswa SD Vilial Banjar Dalem mau memanfaatkan taman bacaan ini. “Inovasi Perbekel Tianyar Tengah mudah-mudahan menginspirasi perbekel lainnya di Karangasem untuk meningkatkan kegiatan literasi,” harap Camat Nyoman Suratika, Senin (10/2).

Perbekel Desa Tianyar Tengah, I Ketut Ada mengatakan, bangunan taman bacaan didirikan berkat bantuan para donatur. Taman bacaan dibangun di lahan 6 are milik Ketut Ada. Tujuannya untuk mengoptimalkan kegiatan literasi kepada 107 siswa kelas IV dan kelas V SD. Selama ini kegiatan literasi memanfaatkan bangunan pribadi Perbekel Desa Tianyar Tengah. Mengingat ruang belajar selama ini sempit dan desak-desakan, maka dibangun gedung taman bacaan. Pembangunannya sejak November 2019.

Ketut Ada menjelaskan, kegiatan taman bacaan meliputi belajar membaca, menulis, dan menghitung di luar jam sekolah. Kegiatan dimulai hari Jumat pukul 16.00 Wita-18.00 Wita dan Minggu pukul 08.00 Wita-10.00 Wita. Siswa yang diberdayakan berasal dari 5 banjar yakni Banjar Moncol, Banjar Pedahan Kaja, Banjar Padangsari, Banjar Dalem, dan Banjar Pelisan. Tercatat sebanyak 300 siswa yang berminat bergabung di taman bacaan, hanya saja tempat tinggalnya cukup jauh, sehingga yang aktif hanya 107 siswa. “Dengan adanya gedung taman bacaan, anak-anak bisa lebih leluasa belajar, tidak lagi desak-desakan,” ungkap Ketut Ada. *k16

Komentar