nusabali

Kursi Ketua DPD I Golkar Jadi Ajang Rebutan Antara Geredeg vs Sugawa Korry

Demer 'Bertahan' di DPP Golkar

  • www.nusabali.com-kursi-ketua-dpd-i-golkar-jadi-ajang-rebutan-antara-geredeg-vs-sugawa-korry

Perebutan kursi Ketua DPD I Golkar Bali melalui Musyawarah Daerah (Musda), 28 Februari 2020, diprediksi akan jadi ajang tarung antara I Wayan Geredeg vs I Nyoman Sugawa Korry.

DENPASAR, NusaBali

Informasi terkini, I Gede Sumarjaya Linggih disebut-sebut urung ikut bertarung, karena Plt Ketua DPD I Golkar Bali ini memilih bertahan di pusat sebagai Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar.

Sumber NusaBali di lingkaran Golkar menyebutkan, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer kemungkinan batal maju tarung berebut kursi Ketua DPD I Golkar Bali di Musda nanti, karena fokus dengan tugasnya di DPP Golkar. Kendati tidak maju, Demer diperkirakan tidak akan diam. Demer tetap akan ‘bermain’, setidaknya untuk mengamankan gerbongnya dalam kepengurusan DPD I Golkar Bali 2020-2025.

Nah, jika benar Demer tidak maju, maka Musda Golkar Bali nanti akan jadi ajang duel antara Wayan Geredeg vs Sugawa Korry. “Jadi, tarung head to head antara Wayan Geredeg vs Nyoman Sugawa Korry dalam Musda Golkar Bali nanti sepertinya sulit dihindari,” jelas sumber tersebut ketika ditemui NuaBali di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Senin (10/2).

Semula, sempat berkembang wacana tarung segitiga antara Demer vs Wayan Geredeg vs Sugawa Korry di Musda Golkar untuk berebut kursi Ketua DPD I Golkar Bali. Demer adalah politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang sudah empat kali periode duduk di Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali. Saat ini, Demer menjadi fungsionaris DPP Golkar merangkap Plt Ketua DPD I Golkar Bali. De-mer sebelumnya ditunjuk DPP Golkar menjadi Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Desember 2018 lalu, menggantikan I Ketut Sudikerta yang dicopot dari jabatannya karena tersandung kasus penipuan jual beli tanah Rp 150 miliar.

Sedangkan Sugawa Korry adalah politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng, yang kini menjabat Sekretaris DPD I Golkar Bali. Selain itu, Sugawa Korry yang notabene mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng juga menjabat Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar.

Sebaliknya, Wayan Geredeg adalah politisi senior asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang sempat sukses mendandani partainya saat menjabat Ketua DPD II Golkar Karangasem. Wayan Geredeg pula yang sukses merebut kekuasaan PDIP di DPRD Karangasem saat Pileg 2014 lalu. Selain itu, Wayan Geredeg (yang merupakan ayah dari anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Karanga-sem, Ni Putu Yuli Artini) juga sempat dua periode menjabat Bupati Karangasem (2005-2010, 2010-2015).

Sumber tadi menyebutkan, hingga saat ini Sugawa Korry dan Wayan Geredeg sebetulnya masih ‘berkoalisi’. Skenario awal, mereka akan kolaborasi menghadapi Demer di Musda Golkar Bali. Namun, karena Demer kemungkinan fokus sebagai pengurus DPP Golkar, mau tak mau Sugawa Korry harus berhadapan dengan Wayan Geredeg.

"Kalau Sugawa Korry cari aman dan cukup dengan merebut jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali, maka dia tidak perlu bertarung. Tinggal dukung Wayan Geredeg agar menang secara aklamasi," jelas kader militan Golkar ini. Namun, kata dia, akan jauh lebih seru jika terjadi tarung Geredeg vs Sugawa Korry. “Politik kan memang begitu, sekarang jadi kawan, besoknya jadi lawan. Semua tergantung kepentingan," katanya.

Bagaimana penguasaan dukungan? Menurut sumber tersebut, kalau Demer tetap maju tarung, yang bersangkutan hampir dipastikan akan dengan mudah memenangkan kursi Ketua DPD I Golkar Bali. Pasalnya, seluruh 9 Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota adalah pendukung Demer. Jadi, minimal 9 suara sudah di tangan dan itu berarti kemenangan, karena hanya ada total 15 suara yang diperebutan di Musda Golkar.

Namun, kalau Demer tidak maju dan terjadi duel Geredeg vs Sugawa Korry, pertarungan bakal sengit. "Kecuali jika Sugawa Korry kompromi dan cukup hanya merebut jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali saja," tegasnya.

Sementara itu, Demer mengatakan dirinya belum memutuskan maju atau tidak ke Musda Golkar Bali nanti. Lagipula, sejauh ini Demer juga belum mendapat fatwa dari DPP Golkar. "Belum…, belum, saya belum dapat fatwa dari Ketua Umum DPP Golkar (Airlangga Hartarto, Red)," tandas Demer saat dikonfirmasi NusaBali di sela-sela memimpin rapat Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin kemarin.

Menurut Demer, ada kemungkinan Musda Golkar Bali akan dilaksanakan 28 Februari 2020, bertepatan dengan Penampahan Kuningan pada Sukra Wage Kuningan, Jumat (28/2). Namun, jadwal tersebut disebutnya belum final. "Memang rapat persiapan untuk membahas Musda Golkar sudah sempat dilaksanakan di DPD I Golkar Bali, Minggu (9/2) malam. Tetapi, belum diputuskan tanggal pastinya. Ini masih menunggu hari yang tepat," jelas Demer yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Senin kemarin, Sugawa Korry masih bungkam soal peluangnya merebut kursi Ketua DPD I Golkar Bali. "Saya masih ada upacara adat di kampung ini. Saya belum bisa komentar soal Musda Golkar. Jadwal Musda juga belum pasti," elak politisi Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Di sisi lain, Wayan Geredeg mengaku belum ada mengantongi dukungan dari para Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota dan para pemegang hak suara lainnya untuk tarung di Musda Golkar Bali nanti. "Maju atau tidak ke Musda Golkar, juga belum saya putuskan. Ya, masih mikir dulu," kilah Geredeg, Minggu lalu. *nat

Komentar