nusabali

Buat Dodol, Dapur Terbakar

  • www.nusabali.com-buat-dodol-dapur-terbakar

Dapur milik I Wayan Karang, 60, di Banjar Babakan, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem, terbakar, Minggu (9/2) sekitar pukul 03.30 Wita.

AMLAPURA, NusaBali

Diduga kobaran api di tungku cukup besar hingga menyambar kayu bakar dan benda lainnya yang mudah terbakar di dapur tersebut. Musibah kebakaran ini dilaporkan oleh Perbekel Desa Peringsari I Wayan Bawa kepada petugas Pemadam Kebakaran Pos Kecamatan Selat.

Sebelum kejadian, Wayan Karang dan istrinya, Ni Wayan Wage, 57, persiapan buat jajan dodol di dapurnya. Sekitar pukul 02.30 Wita, mereka menuangkan santan, gula merah, dan garam ke wajan atau penggorengan ukuran besar. Setelah adonan matang, mereka mengangkat wajan dan ditempatkan di dekat tempat tidur. Mereka pun memutuskan untuk tidur. Rencananya, membuat jajan dodol dilanjutkan pukul 07.00 Wita.

Saat mereka meninggalkan dapur, bara api ditungku belumlah padam. Api kemudian menyambar kayu bakar di sampingnya hingga api membesar hingga mencapai kap dapur. Dalam sekejap apu meluluhlantakkan dapur, kamar mandi, dan gudang. Korban berupaya padamkan api namun sia-sia. Salah seorang warga menginformasikan kepada perbekel dan Perbekel Desa Peringsari, I Wayan Bawa, melanjutkan berita itu ke petugas Pemadam Kebakaran Pos Kecamatan Selat.

Sebelas personel pemadam kebakaran dipimpin Kepala Seksi Pengendalian Operasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem I Wayan Putu Darma Kartika turun dengan dua unit damkar. Anggota Polsek Selat, anggota TNI dari Koramil Selat, anggota BPBD, petugas PLN, relawan dari TRC-IKB (Tim Reaksi Cepat Informsi Komunikasi Bencana) turut membantu padamkan api. “Saya berusaha secepatnya melaporkan musibah ini agar segera dapat pertolongan,” ungkap Wayan Bawa.

Korban sangat terpukul dengan musibah itu. Korban mengaku membuat dodol untuk keperluan Usaba Dimel di Pura Dalem Desa Adat Selat, Buda Paing Kuningan, Rabu (26/2) mendatang. Korban melanjutkan membuat dodol dengan menggunakan dapur darurat. “Tradisi kami membuat dodol, setelah adonan santan matang, berhenti memasak dan memindahkan adonan beserta wajan dari dapur,” kata Wayan Karang. *k16

Komentar