Dana Ogoh-ogoh Cair Sebelum Galungan
Bantuan dana kreativitas untuk sekaa teruna (ST) dalam pembuatan ogoh-ogoh bakal dicairkan sebelum Hari Raya Galungan pada 19 Februari 2020
MANGUPURA, NusaBali
Besaran bantuan yang diberikan mencapai Rp 40 juta untuk masing-masing ST yang ada di Badung sebanyak 534 ST.
“Iya, sekarang masih berproses. Sebelum Hari Raya Galungan ini cair,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gede Eka Sudarwitha, Minggu (9/2).
Menurutnya, besaran bantuan yang akan diberikan nilainya mencapai Rp 40 juta untuk masing-masing ST. “Tapi ini belum potongan pajak sebesar 15 persen,” imbuhnya. Walau begitu, bantuan dana untuk kreativitas ST pada tahun 2020 naik, karena pada tahun sebelumnya hanya Rp 24 juta.
Disinggung apakah seluruh ST di Gumi Keris masih diperkenankan menerima bantuan dari pihak lain, setelah menerima bantuan dari Pemkab Badung, Sudarwitha mengatakan sepanjang tidak mengikat hal tersebut tidak jadi masalah. “Apabila ada perhatian atau bantuan dari perbekel, lurah atau tokoh masyarakat lainnya yang sifatnya tidak mengikat masih dimungkinkan. Tapi dengan catatan tidak sampai bersifat memaksa,” tegasnya.
Di sisi lain, terkait pangerupukan, mantan Camat Petang ini melarang seluruh ST menggunakan soundsystem pada saat mengarak ogoh-ogoh. Sebab, pengarakan ogoh-ogoh merupakan bagian dari rangkaian upacara tawur pangerupukan.
Sudarwitha menyarankan supaya ST yang akan mengarak ogoh-ogoh agar menggunakan tabuh baleganjur. “Sebaiknya memanfaatkan tabuh baleganjur untuk melengkapi upacara tawur pangerupukan. Sekaligus guna melestarikan adat, budaya Bali, dan agama Hindu,” tandasnya. *asa
“Iya, sekarang masih berproses. Sebelum Hari Raya Galungan ini cair,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gede Eka Sudarwitha, Minggu (9/2).
Menurutnya, besaran bantuan yang akan diberikan nilainya mencapai Rp 40 juta untuk masing-masing ST. “Tapi ini belum potongan pajak sebesar 15 persen,” imbuhnya. Walau begitu, bantuan dana untuk kreativitas ST pada tahun 2020 naik, karena pada tahun sebelumnya hanya Rp 24 juta.
Disinggung apakah seluruh ST di Gumi Keris masih diperkenankan menerima bantuan dari pihak lain, setelah menerima bantuan dari Pemkab Badung, Sudarwitha mengatakan sepanjang tidak mengikat hal tersebut tidak jadi masalah. “Apabila ada perhatian atau bantuan dari perbekel, lurah atau tokoh masyarakat lainnya yang sifatnya tidak mengikat masih dimungkinkan. Tapi dengan catatan tidak sampai bersifat memaksa,” tegasnya.
Di sisi lain, terkait pangerupukan, mantan Camat Petang ini melarang seluruh ST menggunakan soundsystem pada saat mengarak ogoh-ogoh. Sebab, pengarakan ogoh-ogoh merupakan bagian dari rangkaian upacara tawur pangerupukan.
Sudarwitha menyarankan supaya ST yang akan mengarak ogoh-ogoh agar menggunakan tabuh baleganjur. “Sebaiknya memanfaatkan tabuh baleganjur untuk melengkapi upacara tawur pangerupukan. Sekaligus guna melestarikan adat, budaya Bali, dan agama Hindu,” tandasnya. *asa
Komentar