nusabali

3 Orang Sekeluarga Tertimpa Pohon

Pingsan, Ayah dan Si Bungsu Dirujuk ke RSUP Sanglah

  • www.nusabali.com-3-orang-sekeluarga-tertimpa-pohon

Satu keluarga beranggotakan 3 oarang yang terdiri dari ayah dan dua anaknya tertimpa pohon santen tumbang di pertigaan Banjar Belubuh, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Minggu (9/2) sore.

AMLAPURA, NusaBali

Ketiga korban terluka, hingga harus dilarikan ke IRD RSUD Karangasem di Amlapura. Ketiga korban sekeluarga yang tertimpa pohon santen roboh ini berasal dari Banjar Kangin, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, yakni I Nyoman Suartana, 40 (ayah), I Gede Suastika, 8 (anak), dan I Nyoman Sukmayasa, 5 (anak). Korban Nyoman Suartana dan si bungsu Nyoman Sukmayasa dilarikan ke RSUD Karangasem dalam kondisi pingsan, hingga kemudian dirtujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar. Keduanya mengalami luka serius di kepala dan luka lecet di wajah, hingga harus dipasangi gip pada bagian leher.

Sedangkan si sulung Gede Suastika dilarikan ke RSUD Karangasem masih dalam kondisi sadar. Setelah mendapatkan perawatan, bocah lelaki berusia 8 tahun ini sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit usai mendapatkan penanganan medis, tadi malam.

Informasi di lapangan, saat musibah terjadi, Minggu sore sekitar pukul 16.50 Wita , korban Nyoman Suartana naik motor sambil membonceng kedua anaknya yang masih kecil. Mereka melaju ke arah timur dalam perjalan pulang dari Banjar Belubuh, Desa Seraya Tengah menuju rumahnya di Banjar Kangin, Desa Seraya Timur.

Si bungsu Nyoman Sukmayasa duduk di bagian depan, sementara si sulung Gede Suastika duduk boncengan (belakang). Begitu memasuki lokasi TKP, tiba-tiba pohon perindang jalan jenis kayu santen tumbang menimpa motor yang ditunggangi korban Suartana berboncengan.

Suartana bersama motor dan kedua anaknya pun langsung terkapar di aspal. Untungnya, si sulung Gede Suastika selamat dari benturan ranting pohon. Sebaliknya, korban Suartana dan si bungsu Nyoman Sukmayasa terkena hantaman ranting pohon roboh, sehingga mereka bersimbah darah dalam kondisi pingsan.

Mereka dibantu warga dan pengendara lainnya, lalu dievakuasi ke pinggir jalan. Petang sekitar pukul 18.30 Wita, barulah keluarga korban tiga ke lokasi, kemudian mereka membawa ayah dan dua anaknya yang terluka ke RSUD Karangasem. Tiba di IRD RSUD Karangasem tadi malam pukul 19.00 Wita, ketiga korban langsung menjalani observasi dengan ditangani dua dokter jaga: dr I Gede Riswandinatha dan dr Virgo Bahariarama.

Setelah diobservasi 2 jam, korban Nyoman Suartana akhirnya siuman, tadi malam pukul 21.00 Wita. Berselang setengah jam kemudian, korban Suartana dirujuk ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan penanganan lebih intensif. Demikian pula si bungsu Nyoman Sukmayasa ikut dirujuk ke RSUP Sanglah dengan satu mobil ambnulans yang sama.

Namun, saat dinaikkan ke mobil ambulans untuk dirujuk ke RSUP Sanglah, sekitar pukul 21.30 Wita, korban Suartana sempat meronta-ronta, sehingga bagian tangan dan kaki pria berusia 40 tahun ini terpaksa diikat.

Direktur RSUD Karangasem, dr I Wayan Suardana, mengatakan korban Suartana dan anak bungsunya dirujuk ke RSUP Sanglah agar mendapatkan penanganan lebih intensif. "Mereka harus mendapatkan penanganan lebih lanjut, karena mengalami luka cukup serius di bagian kepala," jelas dr Suardana.

Sementara itu, petaka pohon santen tumbang menimpa satu keluarga beranggotakan 3 orang telah dilaporkan ke BPBD Karangasem. Begitu mendapat laporan, petugas BPBD Karangasem langsung terjun ke lokasi TKP untuk mengevakuasi pohon roboh. Petugas dipimpin langsung Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa.

Menurut Ida Ketut Arimbawa, saat timnya tiba di lokasi TKP, korban tertimpa pohon sudah dibawa ke rumah sakit. “Kami langsung mengevakuasi pohon santan setinggi 10 meter dan berdiameter 25 sentimeter yang roboh ke jalan raya ini. Pemotongan pohon roboh dilakukan menggunakan dua unit chainsaw,” jelas Arimbawa saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam. Menurut Arimbawa, korban luka akibat tertimpa pohon akan diupayakan adar mendapatkan bantuan biaya pengobatan ke BPBD Provinsi Bali. *k16

Komentar