nusabali

Ratusan Umat Tri Dharma Ikuti Upacara Cisuak Hindari Kesialan

  • www.nusabali.com-ratusan-umat-tri-dharma-ikuti-upacara-cisuak-hindari-kesialan

Ratusan umat Tri Dharma Buleleng mengikuti upacara tolak bala (cisuak) pada Sabtu (8/2) pagi.

SINGARAJA, NusaBali
Upacara tolak bala tersebut dipercaya dapat menghilangkan atau meminimalisir kesialan (ciong) di tahun Tikus Logam. Tradisi itu dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh yang menutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2571.

Seluruh umat yang mengikuti upacara cisuak mulai berdatangan ke Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Ling Gwan Kiong di eks Pelabuhan Buleleng, Singaraja, sejak pukul 09.00 Wita. Seluruh rangkaian upacara dipimpin oleh rohaniwan umat Tri Dharma, dengan melantunkan mantra-mantra berbahasa Mandarin. Upacara ini rutin digelar setiap tahun serangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.

Humas TITD Ling Gwan Kiong Pipit Budiman Teja, mengatakan upacara cisuak dapat menetralisir unsur atau pengaruh buruk pada umat yang shionya bertentangan dengan shio di tahun ini. “Jadi bagi kami masyarakat Thionghoa mempercayai bahwa ada unsur shio, berpengaruh terhadap keberuntungan sepanjang tahun China. Oleh karenanya setiap pergantian tahun China, ada sejumlah shio yang bertabrakan dengan tahun tersebut, yang dipercaya akan mendatangkan kesialan. Inilah dapat dinetralisir dengan  upacara cisuak,” ujar Pipit Budiman Teja yang juga dikenal dengan nama Pik Hong.

Dia menjelaskan, pada tahun Tikus Logam ini, shio yang akan mengalami ciong besar adalah shio Kuda dan Tikus. Sedangkan yang mengalami ciong kecil yakni umat yang lahir pada shio Ayam dan Kelinci. Menurut Pik Hong, pada upacara tolak bala yang biasa dilakukan oleh umat Tri Dharma, selalu menyertakan kegiatan melepas burung atau tukik yang sebelumnya diawali dengan melempar beberapa jenis kacang-kacangan tiga kali di areal kelenteng. Hal tersebut diyakini dapat menebus dosa dan kesalahan berat yang diperbuat umat yang bersangkutan, dengan membebaskan barang bernyawa kembali ke alam liar. Selain juga kepercayaan menggunting sedikit rambut, untuk menghilangkan kesialan dan unsur tidak baik, yang menempel dalam diri umat.

“Dan pelaksanaan upacara tolak bala biasanya kami lakukan di penghujung perayaan Tahun Baru Imlek. Sehingga umat yang sedang ciong tahun ini setelah melaksanakan tolak bala, kembali siap menjalani aktivitas sehari-hari di tahun baru,” imbuh dia.

Upacara tolak bala yang dilaksanakan di penghujung perayaan Tahun Baru Imlek, ditutup dengan perayaan Cap Go Meh yang dilaksanakan pada Sabtu (8/2) malam. Perayaan Tahun Baru Imlek ini akan ditutup dengan penerbangan lampion ke langit yang diisi sejumlah pernyataan dan harapan umat di tahun baru. *k23

Komentar