Tahanan yang Kabur Pura-pura Sakit Asma
Tahanan Polsek Kuta Wayan Ngongek, 20, yang kabur dari tahanan pada Senin (3/2) masih terus diburu tim gabungan Polsek Kuta, Polresta Denpasar dan Polda Bali.
MANGUPURA, NusaBali
Tahanan kasus jambret ini berhasil kabur setelah memperdaya petugas jaga dengan pura-pura sakit asma.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan dikonfirmasi, pada Kamis (6/1) membeberkan awalnya tahanan yang ditangkap pada Minggu (26/1) itu mengaku sesak napas (asma) di dalam sel. Polisi yang berjaga membawanya ke klinik yang berada tak jauh dari Mapolsek Kuta.
Setelah mendapat perawatan beberapa saat kemudian tersangka asal Banjar Munti, Desa Munti Gunung Tianyar, Karangasem ini dikembalikan ke Mapolsek. Namun belum masuk ruangan tahanan tersangka yang sudah kali ketiga berurusan dengan polisi ini kembali mengaku sesak napas.
Dua orang polisi yang mendampingi mengistirahatkannya pada lobi depan ruangan Reserse di lantai II. Satu petugas mengambil alat oksigen. Sementara petugas lainnya mengambil berkas di dalam ruangan. Nah, pada saat ditinggal itulah tersangka yang tak diborgol kabur. Diduga dia keluar lewat jendela belakang melalui atap rumah warga.
"Tahanan itu diistirahatkan di sana karena kumat lagi asmanya. Saat kedua petugas datang tahanan tersebut sudah kabur. Dua orang anggota meninggalkannya seorang diri. Saat mereka balik tersangka sudah tidak ada," tutur Kombes Ruddi.
Hingga Kamis kemarin pihak Polsek Kuta masih melakukan pengejaran. Kombes Ruddi mengaku sudah mengetahui tempat tinggal tersangka. Tapi tersangka masih dalam pengejaran. Dia meyakini tersangka itu masih di Bali. "Saya minta kepada yang bersangkutan untuk menyerahkan diri," tutur Kombes Ruddi.
Atas kejadian itu Kombes Ruddi mengaku akibat anggotanya lalai. Petugas itu akan dikenakan sanksi. Nanti Propam Polresta melakukan pemeriksaan. "Hasil pemeriksaan medis memang dia menderita penyakit asma. Tahanan itu seperti tikus. Kalau kita lihat dia diam. Agak lengah sedikit dia kabur," tandasnya. *pol
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan dikonfirmasi, pada Kamis (6/1) membeberkan awalnya tahanan yang ditangkap pada Minggu (26/1) itu mengaku sesak napas (asma) di dalam sel. Polisi yang berjaga membawanya ke klinik yang berada tak jauh dari Mapolsek Kuta.
Setelah mendapat perawatan beberapa saat kemudian tersangka asal Banjar Munti, Desa Munti Gunung Tianyar, Karangasem ini dikembalikan ke Mapolsek. Namun belum masuk ruangan tahanan tersangka yang sudah kali ketiga berurusan dengan polisi ini kembali mengaku sesak napas.
Dua orang polisi yang mendampingi mengistirahatkannya pada lobi depan ruangan Reserse di lantai II. Satu petugas mengambil alat oksigen. Sementara petugas lainnya mengambil berkas di dalam ruangan. Nah, pada saat ditinggal itulah tersangka yang tak diborgol kabur. Diduga dia keluar lewat jendela belakang melalui atap rumah warga.
"Tahanan itu diistirahatkan di sana karena kumat lagi asmanya. Saat kedua petugas datang tahanan tersebut sudah kabur. Dua orang anggota meninggalkannya seorang diri. Saat mereka balik tersangka sudah tidak ada," tutur Kombes Ruddi.
Hingga Kamis kemarin pihak Polsek Kuta masih melakukan pengejaran. Kombes Ruddi mengaku sudah mengetahui tempat tinggal tersangka. Tapi tersangka masih dalam pengejaran. Dia meyakini tersangka itu masih di Bali. "Saya minta kepada yang bersangkutan untuk menyerahkan diri," tutur Kombes Ruddi.
Atas kejadian itu Kombes Ruddi mengaku akibat anggotanya lalai. Petugas itu akan dikenakan sanksi. Nanti Propam Polresta melakukan pemeriksaan. "Hasil pemeriksaan medis memang dia menderita penyakit asma. Tahanan itu seperti tikus. Kalau kita lihat dia diam. Agak lengah sedikit dia kabur," tandasnya. *pol
1
Komentar