nusabali

Puluhan siswa PAUD Antusias Mewarnai Rama Memanah Kijang

  • www.nusabali.com-puluhan-siswa-paud-antusias-mewarnai-rama-memanah-kijang

Mengajak anak-anak mewarnai gambar bisa memberikan memori masa kecil pada mereka untuk mengingat suatu kisah atau tokoh.

DENPASAR, NusaBali

Hal inilah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali serangkaian Bulan Bahasa Bali tahun 2020. Puluhan siswa PAUD di Bali diajak lomba mewarnai tokoh pewayangan Rama yang sedang berusaha memanah kijang. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, Kamis (6/2).

Kepala Bidang Dokumentasi dan Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Bagawinata mengatakan, lomba mewarnai tingkat PAUD menjadi salah satu upaya untuk memotivasi anak-anak dalam menggunakan bahasa Bali dan mencintai sastra Bali, khususnya melalui media gambar. Dia berharap dengan siswa PAUD bisa terus ingat dengan cerita-cerita yang terdapat dalam berbagai karya sastra, khususnya yang berbahasa Bali. “Anak-anak tidak saja bisa belajar bahasa Bali dengan mendengar dan membaca, tetapi bisa turut melakukan suatu aktivitas yang menyenangkan,” ujarnya.

Untuk menjaring peserta lomba dari seluruh kabupaten/kota di Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sebelumnya telah bersurat ke berbagai PAUD di Bali. Akhirnya ada 57 peserta yang datang mengikuti lomba, meskipun sebelumnya jumlah pendaftar melebihi dari jumlah yang mengikuti perlombaan. Perwakilan PAUD tidak mengikuti lomba diantaranya dari Kabupaten Jembrana, Karangasem, dan Buleleng. “Mungkin karena faktor jarak yang lumayan jauh ke Denpasar, sehingga anak-anak tidak jadi mengikuti lomba mewarnai ini,” ungkapnya.

Pihaknya pun sengaja memberikan durasi waktu untuk mewarnai lebih lama dibandingkan dengan perlombaan mewarnai pada umumnya agar anak-anak bisa lebih lama menghayati konsep-konsep bahasa Bali yang tertuang dalam gambar. “Kalau lomba mewarnai itu biasanya diberikan durasi 1 jam, tetapi untuk lomba ini kami berikan waktu untuk menyelesaikan hingga 1,5 jam,” katanya.

Sementara itu salah satu juri, I Made Ruta mengatakan, kriteria penilaian lomba mewarnai iantaranya dari sisi bentuk, kreativitas serta keindahan. Secara umum hasil karya siswa PAUD kemarin dinilai bagus-bagus dengan berbagai kreasi permainan warnanya. Namun yang terpenting juga, anak-anak berani tampil. “Kami melihat mental-mental peserta ini bagus, konsentrasinya pun bagus dan tidak mudah terganggu. Di samping itu cara menggoreskan warna memakai krayon pun lancar, dengan berbagai kreativitasnya,” terangnya.

Ruta pun menyambut baik kegiatan ini. Dia berharap lomba semacam itu bisa digelar berkelanjutan, bukan hanya untuk tingkat PAUD saja, tetapi baik juga untuk peserta dengan jenjang pendidikannya yang lebih tinggi. “Dengan ada figur wayang yang harus diwarnai, sekaligus kita dapat memperkenalkan kesenian-kesenian yang ada di Bali,” tandasnya. *ind

Komentar