nusabali

Muncul Paket Alternatif Boping-Edi Wirawan

Sanjaya: Rekomendasi Pilkada Tabanan Urusan DPP

  • www.nusabali.com-muncul-paket-alternatif-boping-edi-wirawan

Boping tak mau tanggapi isu paket alternatif, namun dia mengaku siap jika sudah perintah dan penugasan partai.

TABANAN, NusaBali

Rekomendasi paket Cabup-Cawabup usungan PDIP Pilkada Tabanan 2020 masih ditahan DPP. Meskipun disebut-sebut rekomendasi telah ditandatangani Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, namun pengumuman pasti masih belum jelas. Di tengah penantian rekomendasi ini, muncul paket alternatif selain paket I Komang Gede Sanjaya-Made Gede Dedy Pratama (Sanjaya-Dedy Pratama), yakni paket Ketut ‘Boping’ Suryadi-I Made Edi Wirawan (Boping-Edi Wirawan). Bukan tak mungkin, paket ini bisa saja membuat kejutan dan mendapatkan rekomendasi DPP PDIP.

Komang Gede Sanjaya, Wakil Bupati Tabanan yang asal Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan sekaligus juga Ketua DPC PDIP Tabanan. Sementara Made Gede Dedy Pratama adalah Sekretaris Banteng Muda Indonesia (BMI) Tabanan yang notabene adik kandung Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti. Dia merupakan politisi muda asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Sedangkan Ketut ‘Boping’ Suryadi kini anggota DPRD Bali Dapil Tabanan. Dia juga mantan Ketua DPRD Tabanan asal Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan. Sebaliknya I Made Edi Wirawan adalah politisi asal Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan. Saat ini dia anggota DPRD Tabanan.

Betulkah informasi Boping-Edi Wirawan jadi paket alternatif? Saat dikonfirmasi Ketua DPC PDIP, Tabanan Komang Gede Sanjaya,  mengatakan untuk rekomendasi itu pusat yang berhak mengumumkan. Namun diprediksi akan keluar pada pertengahan bulan Februari atau akhir bulan Februari serentak seluruh Indonesia. “Jadi sifatnya masih fleksibel,” ujar Sanjaya ketika dikonfirmasi, Selasa (4/2).

Begitupun juga untuk rekomendasi di Tabanan seluruhnya diserahkan ke pusat, sebab partai bukan milik sendiri.“Apapun keputusan pusat, siap dihormati dan siap diperjuangkan untuk kemenangan partai,” imbuh Sanjaya. Disinggung beredarnya isu bahwa ada dua paket disebut-sebut bersaing mendapatkan rekomendasi, yakni paket Sanjaya-Dedy dan Boping-Edi Wirawan, Sanjaya menyebut sah-sah saja adanya isu seperti itu. Semua tim pasti akan menyebutkan sama-sama kuat. Namun menurut Sanjaya kembali lagi keputusan partai sudah ada di tangan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

“Secara pribadi saya selaku Ketua DPC apapun keputusan siap mengamankan. Santai, rilek dan tetep mekenyem (tersenyum). Jadi sah-sah saja ada yang menyebutkan ini kuat, itu kuat karena semua orang punya peluang,” akunya. Terpisah saat dikonfirmasi Ketut Boping Suryadi lebih memilih tidak menanggapi isu paket alternatif.

Prinsipnya apapun yang turun dari pusat perintah partai amankan. “Jadi saya tidak tanggapi isu, prinsipnya apa turun dari pusat perintah partai amankan. Mana saya pernah tahu semua, temen media juga tau, ya artinya diam, diam dan selalu setia taat garis partai dan perintah partai,” katanya.

Hanya saja jika benar paket tersebut turun (Boping-Edi Wirawan), Boping mengaku siap karena sudah perintah partai dan penugasan. “Gak boleh bilang gak siap orang prajurit,” katanya.

Dia pun juga mengaku tidak mengetahui kapan pengemuman rekomendasi keluar. Sebab hal tersebut pusat yang mempunyai wewenang. Lagi pula dia sendiri tidak pernah mengurus termasuk tak lakukan lobi-lobi. “Serahkan diri dinilai oleh partai, oleh orang-orang yang berkompeten untuk menilai silakan. Saya tidak pernah mengumbar saya pantas, saya hebat tidak pernah, tidak pernah, sama sekali tidak pernah. Cuman prinsip saya di politik bekerja nyata sebatas kemampuan dan potensi dan yang terpenting berbuat nyata untuk rakyat gitu saja,” tandas Boping. Terpisah I Made Edi Wirawan, mengatakan belum ada kepastian soal rekomendasi, karena wewenangnya ada di pusat. Partai sudah punya penilaian terhadap kadernya. “Ya Astungkaralah kalau memang kuat, dengan siapapun siap. Kalau memang ditugaskan partai,” akunya.

Sebaliknya saat dikonfirmasi terpisah I Made Gede Dedy Pratama tidak banyak memberikan tanggapan. Dia hanya mengatakan astungkara rahayu dan mengirimkan stiker Pendeta (Pendukung Dedy Pratama) lengkap dengan fotonya serta mengirim stiker bertuliskan jangan kasih kendor. *des

Komentar