nusabali

Pemerintah Tiongkok Akan Carter Pesawat buat Evakuasi Warganya yang Masih di Bali

Pesawat Terakhir ke China Angkut 127 Wisatawan

  • www.nusabali.com-pemerintah-tiongkok-akan-carter-pesawat-buat-evakuasi-warganya-yang-masih-di-bali

Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung ikut melepas keberangkatan pesawat terakhir menuju China, Rabu (5/2) dinihari pukul 00.18 Wita.

MANGUPURA, NusaBali

Pesawat milik Maskapai China Southern jenis Airbus A321-200 dengan nomor penerbangan CZ626 tujuan Guangzhou ini mengangkut 127 penumpang. Informasi terakhir, pemerintah Tiongkok akan mencarter pesawat khusus untuk mengevakuasi warga China yang mnasih berada di Bali dari Bandara Ngurah Rai ke negaranya.

Pesawat China Southern jenis Airbus A321-200 merupakan pesawat terakhir yang melayani penerbangan langsung, sebelum diberlakukan larangan terbang dari dan ke China akibat isu virus Corona oleh pemerintah Indonesia. Ikut melepas keberangkatan pesawat terakhir me-nuju China, Rabu dinihari, adalah General Manager Angkasa Pura I, Herry AY Sikado.

Pesawat China Southern yang angkut 127 penumpang wisatawan China ini sebelumnya tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Selasa (4/2) malam pukul 22.55 Wita. Pesawat tersebut terbang dengan dari China ke Bandara Ngurah Rai tanpa penumpang. “Pesawat tersebut datang hanya untuk menjemput warganya yang berlibur di Bali dari Bandara Ngurah Rai," papar Herry.

Selain pesawat tersebut, menurut Herry, ada satu maskapai yang lebih dulu mendarat di Bandara Ngurah Rai, Selasa malam pukul 22.55 Wita. Pesawat itu adalah China Eastern nomor penerbangan MU5029, yang terbang dari Shanghai Pudong, juga untuk menjemput warganya yang berlibur di Bali untuk dibawa pulang.

Pesawat China Eastern ini lebih dulu terbang kembali ke China dari Bandara Ngurah Rai, Selasa malam pukul 23.36 Wita. "Pesawat China Eastern terbang kembali ke negaranya dengan mengangkut 244 penumpang," papar Herry.

Sementara itu, pasca diberlakukannya larangan penerbangan dari dan ke China oleh pemerintah Indonesia per 5 Februari 2020 pukul 00.00 Wita, maka otomatis wisatawan asal Tiongkok yang masih berada di Bali tidak bisa pulang ke negaranya melalui penerbangan langsung. Namun, pemerintah China masih berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi agar warganya yang hendak pulang bisa terlayani.

Salah satu rencana yang sedang digodok adalah dengan mencarter pesawat khusus dari Bandara Ngurah Rai menuju China. Informasi terakhir, pesawat carteran tersebut akan terbang dari Bandara Ngurah Rai, Jumat (7/2) sore pukul 15.00 Wita. Namun, sejauh ini belum diketahui pasti jumlah pesawat yang dicarter dan seberapa banyak wisatawan China yang bakal diangkut pulang ke negerinya.

"Memang ada informasi terkait upaya pemerintah China untuk memulangkan warganya dengan menggunakan pesawat carter. Saat ini masih dibahas untuk teknisnya dan juga izinnya seperti apa nanti," ungkap petugas di lingkup Bandara Ngurah Rai kepada NusaBali, tadi malam.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV, Elfi Amir, membenarkan rencana pemerintah Tiongkok carter pesawat dari Bandara Ngurah Rai tersebur. Namun, informasi tersebut masih sebatas pemberitahuan secara lisan, melalui pesan singkat. Sedangkan untuk surat resminya, belum sampai ke Otban Wilayah IV selaku pihak yang memiliki kewenangan dalam mengatur slot penerbangan di Bandara Ngurah Rai.

Sesuai pemberitahuan lisan, kata Elfi Amir, rencananya pexawat carteran itu akan terbang dari Bandara Ngurah Rai, 7 Februari 2020 sore. "Intinya kita mendukung kalau semua prosedur sudah dilalui. Kita akan atur slot penerbangan bagi pesawat carteran untuk evakuasi warga negara China itu," tandas Elfi. *dar

Komentar