nusabali

Bulan Bahasa Bali di Buleleng Libatkan Siswa dan PKK

  • www.nusabali.com-bulan-bahasa-bali-di-buleleng-libatkan-siswa-dan-pkk

Bulan Bahasa Bali merupakan satu cara untuk mengimbangi arus global perkembangan teknologi dan bahasa.

SINGARAJA, NusaBali

Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di Kabupaten Buleleng tahun 2020 menyasar seluruh elemen masyarakat. Kegiatan yang dibuka, Selasa (4/2/2020), di kawasan Puri Seni Sasana Budaya, Singaraja ini,  pertama kalinya melibatkan masyarakat usia dini sampai dewasa. Ibu-ibu PKK juga diwajibkan mengikuti lomba masatua Bali.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Made Sudiarba, mengatakan Bulan Bahasa Bali tahun kedua ini diisi tujuh jenis lomba untuk mendukung program pelestarian bahasa dan sastra Bali. Peserta di tujuh jenis lomba pun menyasar siswa SD, SMP, SMA/SMK hingga ibu-ibu PKK. Tujuh lomba tersebut yakni Nyurat Aksara Bali, Ngwacen Aksara Bali, Ngetik Aksara Bali di Komputer, Debat Bahasa Bali, Bali Grafi, Masatua Bali, dan Pidarta Bahasa Bali. “Tahun ini ada Bali Grafi yang sedikit awam di masyarakat. Nyurat aksara Bali di komputer merupakan pelestarian kolaborasi dengan perkembangan teknologi saat ini,” jelas dia.

Sudiarba menjelaskan Bulan Bahasa Bali merupakan agenda rutin tahunan Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota se Bali, masih bersemangat sama yakni menjaga kelestarian bahasa dan sastra Bali sebagai identitas orang Bali. Ancaman degradasi bahasa Bali yang terjadi belakangan ini pun cukup mengkhawatirkan jika tak diimbangi dengan upaya pelestarian.

Salah satu upaya kongkritnya menghidupkan kembali bahasa Bali di tataran keluarga termasuk cara penyampaiannya melalui masatua Bali. “Kami libatkan ibu-ibu PKK juga karena belakangan ini masatua Bali cerita pengantar tidur anak-anak sudah tidak ada lagi. Padahal itu cara efektif melestarikan bahasa dan sastra Bali,” imbuh Made Sudiarba. Kegiatan yang sama juga akan dilaksankan secara berkelanjutan di masing-masing desa dan kecamatan.

Asisten II Setda Buleleng, Ni Made Rousmini yang membuka acara Bulan Bahasa Bali mewakili Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, menyampaikan Bulan Bahasa Bali merupakan satu cara untuk mengimbangi arus global perkembangan teknologi dan bahasa. Melalui ajang ini masyarakat Bali diingatkan kembali akan pentingnya melestarikan bahasa ibu, tanpa mengesampingkan perkembangan zaman dan teknologi saat ini. “Belajar bahasa asing itu bagus, tetapi bahasa Bali juga harus dikuasai. Nah ini ada Lomba Nyurat Aksara menggunakan komputer juga sebagai salah satu bukti tetap mengikuti teknologi, tanpa melupakan warisan budaya yang ada,” ungkap dia.

Salah sorang peserta Lomba Maesatua Bali, Luh Yesi Danendri perwakilan PKK Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak, mengaku baru pertama kali mengikuti Lomba Masatua Bali. Dia pun menyiapkan diri dengan mencari materi cerita di internet dan pemahaman jalan cerita kurang lebih selama seminggu. Pelibatan ibu-ibu PKK ini pun dinilainya sangat tepat dalam pelestarian bahasa dan sastra Bali, meski selama ibu kebanyakan ibu-ibu tak masatua untuk mengantar anak-anaknya tertidur. “Pertama memang agak canggung juga karena bukan hobi. Selain itu di keseharian juga tidak pernah masatua, tapi ternyata setelah dijalani ada manfaatnya juga. Karena pelestarian bahasa kuncinya ada di rumah tangga, sehingga perlu ke depannya dimasyarakatkan kembali dengan mengajak komunikasi anak dengan bahasa Bali,” jelas Luh Yesi.*k23

Komentar