nusabali

Dipercaya Menjadi Direktur Riset di Cirus Surveyor

  • www.nusabali.com-dipercaya-menjadi-direktur-riset-di-cirus-surveyor

Selain di Cirus Surveyor, Kadek Dwita juga terlibat dalam proses perumusan beberapa kebijakan

Dr Kadek Dwita Apriani SSos MIP saat ini berkarier sebagai Direktur Riset di Cirus (Center Indonesia for Regional and Urban Studies) Surveyor, sebuah lembaga swasta yang melakukan riset di bidang politik yang berdiri di tahun 2008. Kadek Dwita sendiri menjadi surveyor lepas di tahun 2009 kala dirinya menempuh studi S1 hingga pada tahun 2011 memutuskan untuk bergabung secara secara full time sembari juga menempuh studi S2 Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Selama kiprahnya di Cirus Surveyor, dirinya memulai karier sebagai junior researcher, senior researcher, hingga data scientist. Di tahun 2012 ketika dirinya menamatkan pendidikan S2, Kadek Dwita memutuskan untuk pulang ke Bali dan mengajar di Universitas Udayana. Hal ini membuat Kadek Dwita memilih untuk mundur dari Cirus Surveyor. 

Namun ternyata, Kadek Dwita diizinkan untuk mengajar sambil mempertahankan pekerjaannya di Cirus Surveyor yang bisa dilakukannya dari Bali.  “Saya senang sekali karena tempat kerja saya memberi saya kesempatan yang begitu luang. Saya tidak harus berada di sana, saya tidak dipecat, mengundurkan diri saya tidak diizinkan, itu persoalan trust ya pada akhirnya. Kan kita bicara soal data, kita bicara soal politik, soal pilkada itu membutuhkan trust,” kesannya. 

Wanita kelahiran Denpasar, 24 April 1988 ini kemudian dipromosikan menjadi Direktur Riset Cirus Surveyor di tahun 2012, ketika dirinya berada di Bali. “Saya menjadi direktur justru ketika saya berjarak dengan kantor tersebut, sebuah lembaga riset di usia saya yang belum 30 tahun. Sulit tidak? Ya sulit, karena kliennya mayoritas politisi,” lanjut putri kedua dari empat bersaudara ini. 

Selain di Cirus Surveyor, Kadek Dwita juga terlibat dalam proses perumusan beberapa kebijakan, salah satunya oleh di bagian perencanaan oleh Bappenas, yakni Kajian Prakarsa. Kajian ini membidangi tata kota baru di seluruh Indonesia di tahun 2015. “Itu adalah cikal bakal bagaimana mengindahkan satu kota dan bertumbuhnya ekonomi di kota-kota tersebut. Jadi dia harus dekat dengan port, dia harus dekat dengan bandara, kemudian aksesnya seperti apa,” jelasnya.

Komentar