Desa Geriana Persiapkan Karya Mamungkah di Pura Dalem
Desa Adat Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem akan menggelar Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Dalem pada Anggara Pon Merakih, Selasa (7/4).
AMLAPURA, NusaBali
Krama lanang maupun krama istri dari tujuh banjar adat sibuk ngayah secara bergantian. Karya Mamungkah lan Nubung daging ini diperkirakan menghabiskan 26.609 pis bolong.
Penyarikan Jro Mangku Diatmika didampingi Jro Mangku Kubayan mengatakan, yajamana karya yakni Ida Pedanda Gede Putu Ngenjung dari Geria Keniten, Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat dan Ida Pedanda Gede Suyasa dari Geria Taman Sari Manuaba, Banjar Tengah, Desa Duda, Kecamatan Selat. Wiku Tapini Ida Pedanda Istri Jelantik dari Geria Taman Sari Manuaba, Banjar Tengah, Desa Duda, Ida Pedanda Istri Rai Taman dari Geria Taman, Banjar Pegubugan, Desa Duda, dan Ida Pedanda Istri Ngurah dari Geria Pekarangan, Banjar/Desa Duda.
Pangrajeg Karya Jro Gede Mangku Nuragia dan Ida Bagus Gede Wibawa Putra. Karya Mamungkah lan Nubung daging diperkirakan menghabiskan 26.609 pis bolong untuk kelengkapan banten. “Karya Mamungkah lan Nubung Daging ini yang utama mendem pancadatu di setiap dasar palinggih. Sebab ada palinggih yang baru dipugar," jelas Jro Mangku Diatmika. *k16
Penyarikan Jro Mangku Diatmika didampingi Jro Mangku Kubayan mengatakan, yajamana karya yakni Ida Pedanda Gede Putu Ngenjung dari Geria Keniten, Banjar/Desa Duda, Kecamatan Selat dan Ida Pedanda Gede Suyasa dari Geria Taman Sari Manuaba, Banjar Tengah, Desa Duda, Kecamatan Selat. Wiku Tapini Ida Pedanda Istri Jelantik dari Geria Taman Sari Manuaba, Banjar Tengah, Desa Duda, Ida Pedanda Istri Rai Taman dari Geria Taman, Banjar Pegubugan, Desa Duda, dan Ida Pedanda Istri Ngurah dari Geria Pekarangan, Banjar/Desa Duda.
Pangrajeg Karya Jro Gede Mangku Nuragia dan Ida Bagus Gede Wibawa Putra. Karya Mamungkah lan Nubung daging diperkirakan menghabiskan 26.609 pis bolong untuk kelengkapan banten. “Karya Mamungkah lan Nubung Daging ini yang utama mendem pancadatu di setiap dasar palinggih. Sebab ada palinggih yang baru dipugar," jelas Jro Mangku Diatmika. *k16
Komentar