nusabali

Puluhan Pohon Perindang Mati Dikuliti Orang Tak Dikenal

  • www.nusabali.com-puluhan-pohon-perindang-mati-dikuliti-orang-tak-dikenal

Puluhan pohon perindang dikuliti orang tak dikenal. Akibatnya banyak pohon perindang mati, hanya tinggal batang dan ranting pohon mengering.

AMLAPURA, NusaBali
Kasus ini terjadi di jalur Banjar/Desa Muncan, Kecamatan Selat dan Banjar Selat Kelod, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem. Padahal tujuan menanam pohon perindang agar struktur tanah menjadi kuat.

Perbekel Desa Muncan, I Wayan Tunas sangat menyayangkan aksi ini terjadi cukup lama. “Saya tidak mengerti dengan ulah orang tak dikenal, kanapa pohon perindang dihabisi kulitnya yang menyebabkan pohon perindang mati. Tinggal batang dan ranting yang mengering,” ungkap Wayan Tunas, Senin (3/2). Pohon perindang yang paling banyak mati di Banjar/Desa Muncan, tepatnya di tikungan depan Ashram Ratu Bagus.

Wayan Tunas menduga, bisa saja oknum petani melakukan hal itu dengan alasan lahan sawahnya dihalangi pohon. Padahal kenyataan di lapangan, pohon itu hanya membuat rindang jalan raya. Nampak di lokasi, selain banyak pohon perindang telah mati, banyak juga pohon yang telah lama dikuliti menyebabkan pohon perlahan-lahan mati. Ada beberapa pohon yang baru habis dikuliti menggunakan senjata tajam.

Wayan Tunas berjanji berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan anggota BPD agar kasus itu tidak terulang kembali. Camat Selat I Nengah Danu juga mendapatkan laporan terkait adanya pohon perindang yang dikuliti oknum tak dikenal. "Saya sendiri tidak mengerti, apa motifnya menguliti pohon perindang," katanya. Padahal pohon perindang sangat bermanfaat, struktur tanah jadi kuat, terutama di jalur-jalur rawan tanah longsor seperti di Banjar/Desa Muncan dan sekitarnya.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa mengaku prihatin atas ulah masyarakat yang tidak bertanggungjawab menguliti pohon perindang di sepanjang Banjar Muncan. "Kenyataan tas ulah itu, banyak pohon telah mati, yang rugi adalah lingkungan dibuat tidak rindang, dan membahayakan pengendara, suatu saat bisa roboh, karena akarnya telah keropos," jelas Ida Ketut Arimbawa. Dikatakan, pemerintah menanam perindang agar struktur tanah di daerah rawan longsor jadi kuat. Setelah pohon perindang tumbuh besar, justru kulit batangnya dikuliti. *k16

Komentar