nusabali

Semangat Regenerasi Reggae Bali di Sunday Reggae Santay

  • www.nusabali.com-semangat-regenerasi-reggae-bali-di-sunday-reggae-santay

Sempat vakum dua tahun, semangat meregenerasi musisi-musisi hingga penikmat music reggae kembali digelorakan.

DENPASAR, NusaBali.com
Alunan musik reggae terdengar merdu di panggung Antida SoundGarden. Sejumlah penikmatnya terlihat bergoyang dalam suasana bahagia memadati venue berlokasi di Kesiman, Denpasar, Minggu (2/2/2020) malam. Sejumlah musisi reggae tampil bergantian mengisi panggung sejak pukul 17.00 Wita.

Mereka adalah Lubak Q_ul, Sandi Lazuardi, Upah Hidup, Karnivorasta, Rasta Flute, Revelation, Vermilion, The Gunturs, Soullast, dan Joni Agung.  Lantunan lagu-lagu reggae baik ciptaan sendiri maupun lagu dari sang maestro, Bob Marley atau kelompok musik reggae lainnya dibawakan membuat pengunjung melantai dan larut dalam suasana.

Gigs bertajuk 'Sunday Reggae Santay' ini digelar untuk pertama kalinya oleh Bali Reggaeneration bersama Antida Music Production. I Made Mayun, ketua Bali Reggaeneration mengatakan konsep gigs reggae ini sudah pernah digelar sejak tahun 2015 lalu. "Secara konsep memang sudah dari 2015, temanya dulu berbeda-beda," ucapnya

Gigs yang dulunya rutin mereka gelar setiap sebulan sekali ini sempat vakum pada tahun 2018 dan 2019 karena keterbatasan venue. "Kami ingin mengulang lagi gigs seperti ini, merefresh kembali acara-acara dulu. Nah, kebetulan saat ini ada Antida yang mendukung tempat dan perlengkapan," ujarnya.

Made Mayun menambahkan gigs digelar dengan semangat menumbuhkan generasi-generasi berikutnya atau regenerasi dalam kancah musik reggae di Bali  “Harapanmya memuncul regenerasi musik Reggae di Bali, agar musik Reggae di Bali tetap terjaga eksistensinya,” harapnya.

Selama perjalanannya komunitas ini memang sering didukung oleh banyak pihak. “Semasih ada peluang dengan pihak manapun yang dapat diajak bekerjasama dengan Bali Reggaeneration yang saat ini memang masih dalam finansial nol, tentu membuat kami semangat," lanjutnya.

"Hal ini tentu membuka ruang yang lebih besar dalam menjaring musisi-musisi reggae Bali muda,” tambah gitaris band Revelation ini. Ia menilai musik reggae di Bali memiliki potensi besar untuk berkembang.

Salah satunya adalah Rasta Flute, band yang menggunakan instrumen seruling. "Mereka bukan hanya menawarkan root reggae Jamaican, tapi dibalut dengan sentuhan Bali. Artinya ini reggae Bali. Orang tidak melihat reggae ke Jamaica, meskipun kiblatnya di sana," paparnya.

Ia mencontohkan Joni Agung yang bisa membuktikan hal tersebut dengan karakter yang kuat. "Joni Agung sudah membuktikan itu dengan sentuhan Bahasa Bali yang membuatnya membumi. Ini akan jadi identitas yang kuat dengan tidak menghilangkan ruh reggae sebagai akar," tutupnya.*has

Komentar