nusabali

Wisman Afrika Menghilang saat Mandi di Pantai Berawa

  • www.nusabali.com-wisman-afrika-menghilang-saat-mandi-di-pantai-berawa

Seorang wisatawan asal Afrika Timur bernama Sahal Elmi Barkadleh, 24, dilaporkan hilang saat mandi di Pantai Berawa, Kecamatan Kuta Utara, Badung pada Sabtu (1/2) sore.

MANGUPURA, NusaBali

Dugaan awal, wisatawan yang menginap di 777 Guest House Kuta itu tersapu arus deras. Pada Sabtu malam, sebanyak 9 orang petugas Basarnas dan kepolisian masih melakukan pencarian di sekitar lokasi.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar I Gede Darmada, menerangkan hilangnya wisatawan tersebut saat berenang di Pantai Berawa tepatnya di depan Finns Beach Club, Kuta Utara. Saat itu, korban berenang bersama seorang rekannya yang juga berkewarganegaraan Afrika pada Sabtu sekitar pukul 18.15 Wita. Namun, saat gelombang tinggi, dua orang wisatawan itu terseret arus deras. Keduanya berteriak minta tolong dan direspons oleh warga yang ada di seputaran lokasi dan melakukan pertolongan. Tapi sayang, korban Sahal Elmi Barkadleh menghilang lantaran tersapu gelombang tinggi.

“Hanya satu orang saja yang bisa selamat. Warga berhasil meraih tangannya, sementara satunya langsung menghilang. Dugaan karena terseret arus deras ke tengah laut,” kata Darmada, Sabtu (1/2) malam.

Kejadian hilangnya wisatawan itu kemudian diteruskan ke Basarnas Denpasar. Sehingga pada Sabtu pukul 19.15 Wita, sebanyak 9 personel dikerahkan ke lokasi guna melakukan pencarian ke tengah laut. Namun, hingga Sabtu pukul 22.30 Wita, pihaknya belum menemukan wisatawan dimaksud. “Tim yang turun ke lokasi diback-up polisi dan warga mencari di seputaran lokasi tenggelam. Tapi belum ada hasil. Pencarian malam hari dengan minimnya penerangan membuat tim sedikit terkendala,” imbuhnya.

Proses pencarian terhadap wisatawan Afrika itu akan dilanjutkan pada Minggu pagi hari ini. Selain karena faktor pencahayaan, kondisi gelombang di Pantai Berawa juga cukup tinggi. Sehingga, diputuskan untuk tidak meneruskan pencarian di laut. Meski demikian, tim lain tetap menyusuri sepanjang bibir pantai.

“Selain karena terbatasnya jarak pandang, hal itu juga terlalu berisiko bagi tim di lapangan, karena ombak cukup tinggi. Pencarian malam tetap dilakukan dengan penyisiran di darat saja, kalaupun belum membuahkan hasil, besok pagi (Minggu hari ini) dilanjutkan,” tutur Darmada. *dar

Komentar