nusabali

Plafon Puskesmas Selat Jebol

  • www.nusabali.com-plafon-puskesmas-selat-jebol

Menurut penasihat hukum CV Catur Budi Utama, plafon puskesmas sengaja dijebol.

AMLAPURA, NusaBali

Baru tuntas dibangun, plafon Puskesmas Selat, Karangsem jebol diguyur hujan, Kamis (30/1) sekitar pukul 15.00 Wita. Plafon jebol terjadi di lima ruangan. Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama langsung keluarkan surat bernomor 027/270/Diskes untuk perintahkan rekanan segera melakukan perbaikan. Puskesmas Selat dibangun dengan biaya Rp 4,359 miliar.

Kadiskes Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama meninjau Puskesmas Selat, Jumat (31/1). Terpantau plafon jebol di lima ruangan lantai II yakni ruang program, ruang imunisasi, ruang tunggu pasien pol gigi dan imunisasi, ruang di atas tangga, dan aula. Nampak konstruksi beton masih basah air hujan, pertanda air deras mengalir. Terutama di ruang program airnya deras mengalir ke jendela, kemudian terbuang ke lantai. Tidak ada barang-barang yang rusak kena air hujan, termasuk komputer.

Menurut penuturan sejumlah staf dan Kepala Puskesmas Selat dr I Gusti Lanang Udiyana, air hujan mengalir bagaikan pancuran di ruang program menyusuri jendela. Begitu juga di beberapa ruangan lainnya. Plafon yang pertama kali jebol di aula, menyusul di ruang program dan ruang imunisasi. "Saya tidak melihat ada air jatuh dari atap genting, tetapi mengalir dari beton penyangga bangunan," kata sejumlah staf dibenarkan Kepala Puskesmas Selat dr I Gusti Lanang Udiyana.

Pengerjaan Puskesmas Selat tuntas pada Senin 16 Desember 2019. Dikerjakan selama 150 hari sejak 16 Juli 2019 sesuai kontrak kerja Nomor SK 027/100/SPK/Diskes. Rekanan yang mengerjakan yakni CV Catur Budi Utama Mandiri masih punya tanggungjawab pemeliharaan selama enam bulan sejak Desember 2019 mengacu Perpres Nomor 54 tahun 2010.

Terpisah,  penasihat hukum rekanan CV Catur Budi Utama, I Made Arnawa mengatakan, plafon Puskesmas Selat di lima ruangan sebenarnya sengaja dijebol. "Tujuannya untuk mencari tahu pusat kebocoran bangunan. Ternyata telah didapatkan solusinya, air berasal dari talang air karena kepenuhan maka tumpah ke plafon," kata I Made Arnawa.

Rekanan, katanya, langsung bekerja per Jumat (31/1) dengan melakukan perbaikan posisi talang air dan memasang plafon berbahan gypsum. Menurutnya,  ada sisi positifnya terjadi hujan lebat sehingga bangunan teruji kekuatannya dan kondisi talang air bisa diketahui kelemahannya untuk diperbaiki. *k16

Komentar