nusabali

Plafon Ruang Kelas dan Laboratorium Jebol

  • www.nusabali.com-plafon-ruang-kelas-dan-laboratorium-jebol

Plafon ruang kelas dan laboratorium TIK di Sekolah Dasar (SD) 2 Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, rusak parah.

MANGUPURA, NusaBali

Kerusakan plafon akibat guyuran hujan deras disertai angin kencang yang terjadi, Kamis (30/1) sore sekitar pukul 17.30 Wita. Beruntung tidak ada korban jiwa, sebab peserta didik sudah pulang sekitar tiga jam sebelum kejadian atau pada pukul 15.00 Wita.

Berdasarkan pantauan lapangan, Jumat (31/1) kemarin, ruang kelas 6A yang mengalami kerusakan paling parah. Bahkan, plafon dengan panjang 6 meter dan lebar 2 meter jebol dan beberapa genteng berjatuhan. Untuk ruang laboratorium hanya bagian kecil saja yang jebol, walau secara keseluruhan sudah miring.

Menurut penuturan salah seorang guru, I Putu Joniawan, bangunan ruang kelas 6A yang jebol merupakan bangunan lama yang dibangun sekitar tahun 2012-2013. Sementara, ruang laboratorium TIK adalah bangunan baru yang dibangun sekitar tahun 2016.

Joniawan mengatakan, sebelum kejadian wilayah Desa Tibubeneng sekitarnya diguyur hujan deras disertai angin kencang. “Syukurlah, saat kejadian sekolah sudah sepi. Murid-murid sudah pulang semua,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala SD 2 Tibubeneng, Ni Nengah Sukerti. Dia mangucap syukur lantaran jebolnya plafon tidak menyebabkan korban. “Syukurnya murid-murid sudah pulang sekolah pada pukul 15.00 wita,” katanya. “Untuk ruangan kelas yang atap dan plafonnya jebol, siswanya yang berjumlah 22 kami pindah sementara ke kelas lain yakni di kelas 6B dan 6C. Mereka dibagi, separuh di kelas 6B dan separuh lagi di kelas 6C. Saya rasa itu cukup untuk kedaan darurat seperti sekarang ini,” ungkap Sukerti sembari berharap kepada pemerintah agar kerusakan plafon segera diperbaiki agar mengganggu kegiatan belajar mengajar.

Sementara, Camat Kuta Utara Putu Eka Permana saat meninjau langsung kondisi SD 2 Tibubeneng, menegaskan telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung pascakejadian. “Secara fisik bagian atap yang rusak parah. Kami mengapresiasi pihak sekolah telah mengambil langkah-langkah evakuasi siswa dan siswa dipindah sementara ke kelas yang lain yang dinilai aman,” katanya.

Eka Permana mengungkapkan, akibat hujan deras disertai angin kencang, selain menyebabkan kerusakan pada SD 2 Tibubeneng juga membuat sejumlah atap genteng rumah warga mengalami kerusakan ringan. “Iya ada tiga dilaporkan rusak ringan. Yang paling parah di SD 2 Tibubeneng,” ungkapnya.

Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung dr Ni Nyoman Ermy Setiari mengaku masih melakukan pendataan di lapangan. Pihaknya meminta warga yang terkena dampak bencana segera melaporkan secara resmi. “Tolong buat laporan disertai proposal, agar bisa ditindaklanjuti oleh Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Badung,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika, mengaku sudah mengetahui kerusakan plafon di SD 2 Tibubeneng. Pihaknya meminta pihak sekolah melaporkan ke BPBD Badung supaya bisa dilakukan penanganan.

“Ranahnya akan ditindaklanjuti sama BPBD. Itu kan kerusakan karena adanya musibah atau bencana. Jadi perbaikannya akan dilakukan pihak BPBD,” katanya. “Kami juga menerima laporan SD 2 Werdi Bhuwana (Kecamatan Mengwi), tembok penyengkernya jebol. Tapi tadi sudah ditindaklnjuti oleh BPBD Badung,” tandas Astika. *asa

Komentar