nusabali

Terjebak Dalam Kobaran Api, Penyandang Disabilitas Tewas

  • www.nusabali.com-terjebak-dalam-kobaran-api-penyandang-disabilitas-tewas

Peristiwa kebakaran maut terjadi di dapur usaha rumahan milik Yudianto, 62, yang berada di Jalan Gunung Kapur II Nomor 16, Banjar Graha Shanti, Desa Dauh Puri Kelod, Monang Maning, Kecamatan Denpasar Barat, pada Jumat (31/1) pagi sekitar pukul 07.00 Wita.

DENPASAR, NusaBali

Peristiwa kebakaran yang menimpa dapur berukuran 8 meter x 4 meter itu menewaskan satu orang bernama Nurul Khotima, 33.

Korban asal Sidoarjo, Jawa Timur yang merupakan penyandang disabilitas (kaki kiri tak bisa difungsikan) itu tewas terpanggang dalam posisi telungkup pada tungku sebelah utara di dapur tersebut. Korban yang sudah bekerja kurang lebih 6 tahun pada usaha bakwan goreng dan siomai milik Yudianto itu tak bisa meloloskan diri dari kobaran api yang tiba-tiba memenuhi ruangan dapur tempatnya memasak.

Korban baru berhasil dievakuasi setelah tim pemadam kebakaran dari Kota Denpasar dan Kabupaten Badung menjinakankan api sekitar 25 menit lamanya. Pada saat dikeluarkan dari dalam dapur tubuh korban dalam keadaan gosong. Semua pakaian ditubuhnya hangus terbakar. Jasad korban langsung dilarikan oleh tim BPBD Kota Denpasar ke RSUP Sanglah Denpasar.

Kepala Dusun Graha Shanti, I Gede Agus Widiatmika ditemui di lokasi kemarin mengungkapkan dari cerita rekan korban, kebakaran itu terjadi diduga akibat tabung gas 3 Kg pada dapur tersebut bocor. Sebelum terjadi kebakaran, salah seorang karyawan menggantikan tabung gas. Pada saat memasang regulator, gas dari tabung tersebut bocor. Namun dipaksakan untuk bisa digunakan.

Sementara kompor di samping tabung gas itu masih dalam keadaan menyala dan digunakan memasak. Api dari kompor yang menyala itu  menyambar gas yang telah nyebar memenuhi ruangan dapur tempat korban beraktivitas. Seketika api langsung membesar dan memenuhi ruangan dapur. Ketika api membesar dua orang rekan korban dengan sigap berlari ke luar untuk meloloskan diri. Sementara korban yang nota bene penyandang disabilitas ini tak bisa berbuat apa-apa.

“Mendengar teriakan ada kebakaran warga di sekitar sini berdatangan untuk melakukan pertolongan. Kondisinya api saat itu sudah membesar. Warga mencoba melakukan pemadaman secara manual tapi air keran di rumah ini mati. Untungnya mobil pemadam kebakaran cepat tiba sehingga api dengan cepat dipadamkan. Tapi korban tak bisa diselamatkan. Seluruh tubuhnya terbakar,” tutur Agus Widiatmika.

Lebih lanjut dia mengatakan, rumah tersebut adalah milik Peter Ronata, 32, yang dikontrak oleh Yudianto sekitar setahun terakhir. Keduanya bukan warga asli di sana. Widiatmika mengatakan, Yudianto di lingkungannya dikenal sebagai orang yang tertutup. Selama setahun lamanya tinggal di sana baru 6 bulan terakhir diketahuinya kalau di rumah itu ada usaha bakwan goreng dan siomai.

“Mereka bukan asli sini. Pak Yudianto ini baru saya kenal sekitar 6 bulan lalu. Saat itu ada kejadian di sekitar sini. Saya masuk ke rumahnya untuk minta izin cek kamera CCTV. Saat itu baru saya tahu kalau di rumah ini ada usaha bakwan goreng dan siomai untuk cathering,” tandasnya.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Aji Yoga Sekar enggan memberikan keterangan terkait peristiwa itu. "Sabar ya mohon waktu," ujarnya saat dikonfirmasi kemarin siang. Hingga sore dia tak memberikan respons saat ditanya melalui pesan WA.

Sementara itu, Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik FK Unud/RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit menjelaskan, jenazah korban kebakaran mengalami luka bakar derajat III sampai IV yang mengakibatkan secara visual tidak bisa dikenali. “Korban berjenis kelamin perempuan diterima pukul 10.15 Wita. Terbakar hampir seluruh tubuh derajat III sampai IV. Luka bakar sampai mengenai otot, dan karena sudah terbakar, secara visual tidak bisa dikenali,” ujarnya.

Menurut dr Alit, dilihat dari pemeriksaan kadar gas CO pada darah, menunjukkan korban masih hidup pada saat terbakar. Disinggung mengenai kecacatan pada kaki bagian kiri, juga sulit untuk dilihat lagi kelainannya karena sudah terbakar seluruh tubuh. “Jenazah saat ini belum diambil oleh keluarga,” katanya.*pol, ind

Komentar