nusabali

3 Camat Berebut Jabatan Kasat Pol PP Jembrana

  • www.nusabali.com-3-camat-berebut-jabatan-kasat-pol-pp-jembrana

Sebanyak 16 kandidat dinyatakan lolos seleksi administrasi dalam lelang 4 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon IIb) Pemkab Jembrana.

NEGARA, NusaBali

Dari 16 pejabat tersebut, 4 orang di antaranya saat ini menjabat sebagai camat. Uniknya lagi, 3 camat justru bertarung memperebutkan jabatan Kepala Satuan (Kasat) Pol PP Jembrana, yakni Camat Negara I Wayan Andy Suka Anjasmara, Camat Jembrana I Made Leo Agus Jaya, dan Camat Melaya I Putu Gde Oka Santhika.

Sedangkan satu camat lainnya yang juga ikut lelang jabatan Eselon IIb Pemkab Jembrana adalah Camat Mendoyo, I Putu Nova Noviana. Berbeda dengan tiga re-kannya tadi, Putu Nova Noviana berebut jabatan Kepala Badan (Kaban) Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jembrana.

Dalam perebutan jabatan Kaban Kesbangpol Jembrana, Putu Nova Noviana bersa-ing dengan 4 pejabat Eselon III lainnya. Mereka masing-masing I Wayan Suparsa (Sekretaris Badan Kesbangpol Jembrana), I Ketut Eko Susila Artha Permana (Ke-pala Pelaksana BPBD Jembrana), dan I Ketut Santikayasa (Kabag Organisasi pada Setda Jembrana).

Sedangkan 2 jabatan Eselon IIb yang juga dilelang kali ini adalah posisi Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dan Kepala Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jembrana. Yang menarik, ada pejabat Eselon IIb yang ikut tarung berebut jabatan Kadis Kesehatan Jembrana. Dia adalah dr I Made Dwipayana MPPM, yang kini menjabat Kadis Sosial Jembrana.

Data yang dihimpun NusaBali di Negara, Kamis (30/1), Made Dwipayana tarung berebut jabatan Kadis Kesehatan Jembrana bersama 2 dokter lainnya yang semua-nya kini bertugas di RSUD Negara. Mereka dr Ni Putu Eka Indrawati (Dokter Ahli Madya pada RSUD Negara) dan dr IGB Ketut Oka Parwata (kini menjabat Direk-tur RSUD Negara). Made Dwipayana sendiri sebelumnya sempat menjabat sebagai Direktur RSUD Negara, sebelum promosi menjadi Kadis Sosial Jembrana pada 17 Februari 2019 lalu.

Sementara, perebutan kursi Kadis Dukcapil Jembrana dalam lelang jabatan kali ini menampilkan kandidat terbanyak, yakni 6 orang. Mereka masing-maisng I Ketut Armita (Kabag Humum dan HAM Setda Jembrana), I Putu Agus Artana Putra (Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jemrbana), Dewa Gede Ary Candra Wisnawa (Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Jembrana), I Gusti Putu Anom Saputra (Kabag Perlengkapan Setda Jembrana), Edy Sudarso (Kabag Pemerintahan Setda Jembrana), dan     I Komang Dhiyatmika (Sekretaris Satpol PP Jembrana).

Kepala Badan Kepegawaian dan Permbedayaan Sumber Daya Manusia (BKPS-DM) Jembrana, I Made Budiasa, mengatakan 16 kandidat yang dinyatakan lolos seleksi administrasi untuk berebut 4 jabatan Eselon IIb tersebut dipastikan sudah memenuhi syarat. Termasuk syarat minimal harus ada 3 pelamar pelamar di ma-sing-masing jabatan yang diperebutkan.

Setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi, 16 kandidat ini selanjutnya akan maju ke tahap tes kompetensi oleh asesor, kemudian tes wawancara, dan penelu-suran rekam jejak oleh panitia seleksi (Pansel). “Setelah ini ada tes komptensi oleh asesor,” jelas Made Budiasa yang juga yang juga Sekretaris Pansel Lelang Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemkab Jembrana, di Negara, Kamis kemarin.

Menurut Budiasa, jadwal tes kompotensi akan dilaksankan 3-4 Februari 2020 di Ruang Rapat Badan Kesbangpol Jembrana. Sedangkan untuk tes wawancara dan rekam jejak, jadwalnya baru akan ditentukan setelah usianya tes kompetensi.

Dalam melaksankan tes kompetensi nanti, kata Budiasa, akan digunakan tim asesor dari Unit Pelayanan Penilaian Komptensi (UPPK) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB. Sedangkan Tim Pansel yang bertugas melakukukan tes wawancara dan penelusuran rekam jejak, terdiri dari 5 orang. Termasuk 2 orang di antaranya dari Pemkab Jembrana, yakni Sekda Jembrana I Made Sudiada (Ketua Tim Pansel) dan Made Budiasa (Kepala BKPSDM) sendiri.

Sedangkan 3 anggota Tim Pansel lainnya adalah I Gede Gunadnya (mantan Sekda Jembrana/dari unsur profesional), serta 2 orang unsur akademisi dari Unud. “Untuk asesor dan Tim Pansel masih sama dengan yang lelang jabatan tahun 2019 lalu. Prosesnya pun tetap sama,” tegas Budiasa.

Nantinya, Tim Pansel akan menetapkan ranking 3 besar di masing-masing jabatan Eselon II yang diperebutkan. Rangking 3 besar itu selanjutnya dilaporkan kepada Bupati Jembrana I Putu Artha sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Ke-mudian, Bupati memilih salah satu di antara 3 besar itu untuk diusulkan mendapat rekomendasi dari Komisi Aparatu Sipil Negara (KASN) di bawah Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), sebagai pejabat Eselon IIb.

Disinggung mengenai kasus-kusuk Kadis Sosial Jembrana Made Dwipayana seba-gai kandidat kuat Kadis Kesehatan Jembrana, Budiasa mengaku tidak berani me-ngira-ngira, lantaran tahapan seleksi belum final. Namun, dalam mengikuti seleksi jabatan Eselon IIb, seorang pejabat Eselon IIb diharuskan mendapat izin dari Bupati dan itu sudah terpenuhi oleh Made Dwipayana.

Menurut Budiasa, Made Dwipayana merupakan satu-satunya pejabat Eselon IIb yang melamar dalam lelang jabatan IIb kali ini. “Pak Made Dwipayana memang belum 2 tahun dilantik menjadi pejabat Eselon IIb. Aturannya, kalau belum 2 tahun menjabat, tidak bisa rotasi. Jadi, harus ikut lelang jabatan kalau berkeingin pindah posisi,” katanya.

“Kalau dibilang apa sudah pasti terpilih (menjadi Kadis Kesehabatan Jembrana, Red), itu tergantung hasil seleksi nanti. Kalau masuk rangking 3 besar, yang pasti sam-sama ada peluang terpilih. Jadi, tetap tergantung kemampuan, di samping juga kebijakan pimpinan,” lanjut Budiasa. *ode

Komentar