nusabali

Pura Majapahit Terbakar, Tujuh Pragina Kerauhan

  • www.nusabali.com-pura-majapahit-terbakar-tujuh-pragina-kerauhan

Api diduga berasal dari dupa usai pemangku bersama pamedek melakukan persembahyangan.

DENPASAR, NusaBali

Pura Majapahit yang terletak di Jalan Imam Bonjol No 83, Banjar Monang-maning, Kelurahan Pemecutan Kelod, Denpasar Barat terbakar, Rabu (29/1) siang. Kebakaran tersebut menghanguskan sejumlah palinggih. Beberapa warga yang notabene merupakan pragina di pura tersebut mengalami kerauhan.

Palinggih yang terbakar masing-masing, satu palinggih tajuk, dua palinggih gedong, satu palinggih menjangan seluang, dan satu bale mundak sari.

Kebakaran pertama kali diketahui terjadi sekitar pukul 12.15 Wita oleh seorang warga yang tinggal di sebelah timur pura. Api tersebut diduga berasal dari palinggih tajuk yang terletak di tengah-tengah pura.

Setelah api membesar, percikan api merembet ke atap palinggih gedong yang terletak di sebelah timur. Setelah itu, percikan api juga merembet ke palinggih gedong yang berada di sebelah utara dengan posisi paling timur.

Selanjutnya merembet ke palinggih menjangan seluang yang berada di utara dengan posisi paling tengah. Selain itu, percikan api juga mengenai atap bale mundak sari yang terletak di barat laut.

Mengetahui kebakaran tersebut, warga langsung berteriak. Warga lainnya serta prajuru Pura Majapahit, Made Subagia langsung ke lokasi dan berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. "Ada warga yang berteriak kebakaran. Setelah ke sini (pura) palinggih tajuk sudah hangus," ujar Made Subagia ditemui di lokasi, kemarin.

Kendati sudah hangus terbakar, Made Subagia bersama warga lainnya berupaya menyelamatkan palinggih lainnya yang atapnya sudah berasap. Dengan selang kecil dan alat seadanya warga berupaya memadamkan api, namun karena angin cukup kencang warga kesulitan memadamkan api tersebut.

Berselang beberapa menit, pemadam kebakaran dari BPBD Kota Denpasar akhirnya datang dan berhasil memadamkan api selama satu jam.

Mede Subagia mengungkapkan, sebelum kebakaran terjadi, pemangku melayani sejumlah pamedek yang tangkil untuk bersembahyang. “Hari ini kan rahinan Buda Cemeng. Jadi ada pamedek yang tangkil. Sekitar jam 12.00 Wita, pemangkunya pulang, nah hanya berselang 15 menit ditinggalkan dilihatlah ada api yang muncul dari pura sama warga di sebelah pura, baru kita rame-rame ke sini berusaha memadamkan api," kata Subagia

Dikatakan, Pura Majapahit ini diempon oleh dua banjar yakni Banjar Monang-maning dan Banjar Samping Buni yang nantinya akan diajak berembug untuk proses selanjutnya pascakebakaran ini. "Kerugiannya sekitar Rp 500 juta. Untuk selanjutnya kami bersihkan dulu, setelah itu baru akan kami rembug bersama prajuru lainnya apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan," ujarnya.

Sementara itu, di tengah terjadinya kebakaran tersebut, sebanyak 7 orang pragina (perempuan yang sering ngayah menari) di Pura Majapahit mengalami kerauhan. Mereka ada menangis histeris setelah masuk Pura Majapahit yang mengalami kebakaran tersebut. Ketujuh perempuan yang mengalami kerauhan ini dikatakan merupakan pragina yang memang ditunjuk untuk ngayah sebagai penari secara niskala setiap odalan di Pura Majapahit.

Pragina-pragina tersebut tampak sedih melihat Pura Majapahit yang berantakan pascakebakaran. Satu pragina atas nama Komang Wahyu Nanda mendadak mebaos untuk mengingatkan pangempon pura. "Iya mebaosan tadi, karena kan sudah tiga kali ini diingatkan untuk nangkil ke Pura Tenggulung di Tanjung Benoa, tapi terus saja ditunda makanya seperti ini kejadiannya. Ini peringatan," jelas salah satu pragina, Putu Kania yang juga sempat kerauhan.

Sebenarnya, pragina-pragina ini hanya ingin melihat kondisi pura pasca kebakaran. Namun, setelah sampai di pura, langsung tidak bisa dikendalikan dan ingin menangis. "Setelah itu saya tidak ingat lagi. Yang jelas tadi kami sadar setelah melukat," ucap Putu Kania.

Sehari sebelum kejadian kebakaran ini, beberapa warga mengaku mendapatkan firasat tiba-tiba badannya panas tidak karuan, seperti merasa dicari oleh asap panas. Bahkan pragina Komang Wahyu Nanda sempat mendadak sakit pada pagi harinya. "Saya yang inguh, anak saya sakit mendadak tidak tahu kenapa. Ternyata Pura Majapahit kebakaran, setelah kebakaran anak saya malah sudah mulai kerauhan dari rumah baru diajak ke pura," ujar Komang Suerti, ibunda Komang Wahyu Nanda

Sementara dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD Kota Denpasar, IB Joni Wiranata, mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari warga sekitar pukul 13.11 Wita. Setelah mendapat laporan itu, BPBD langsung menerjunkan 4 unit mobil pemadam. “Kebakaran ini diduga berasal dari api dupa yang awalnya membakar palinggih tajuk," ujarnya. *mis

Komentar