nusabali

Shelter Pendeteksi Gempa dan Tsunami Segera Dipasang di Seririt

  • www.nusabali.com-shelter-pendeteksi-gempa-dan-tsunami-segera-dipasang-di-seririt

Pendeteksi gempa dan tsunami itu akan dipasang di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt Buleleng, untuk informasi gempa lebih cepat dan akurat.

SINGARAJA, NusaBali

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, segera akan memasang shelter seismik yang difungsikan untuk mendeteksi gempa dan tsunami di Buleleng. Rencana peningkatan kapasitas peralatan gempa bumi dan tsunami itu terungkap saat BMKG Wilayah III Denpasar melakukan audiensi dengan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Selasa (28/1/2020) pagi kemarin.

BMKG juga meminta Pemkab Buleleng untuk memfasilitasi penyediaan lahan untuk membangun shelter seismic tersebut. Permohonan itu langsung diamini Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.

Kepala Balai BMKG Wilayah III Denpasar Drs M Taufik Gunawan, ditemui usai audiensi, mengatakan rencana pembangunan shelter seismic itu merupakan program peningkatan kapasitas perlaatan gempa bumi dan tsunami. Buleleng sebagai daerah potensi gempa besar di Indonesia masuk dalam daftar fokus pembangunan shelter seismik. “Tahun lalu sudah pasang sensor gempa bumi di 194 titik seluruh Indonesia, sekarang  ditambah 175 di tahun 2020. Semakin rapat seismograf itu maka informasi semakin cepat dan akurat. Dengan cepat dan akurat tindak lanjutnya lebih cepat juga,” jelas Taufik.

Hasil deteksi gempa yang dapat diakses langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng lengkap dengan hasilnya. Data ini langsung dapat menginfokan ke masyarakat potensi tsunami atau tidak. Sejauh ini, jelas dia, di Bali sendiri sudah ada tujuh shelter seismic yang terpasang. Salah satunya ada di Buleleng di daerah Air Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang sudah dipasang tahun 1984 silam.

Jelas Taufik, dalam pembangunan shelter seismic itu BMKG pun sebenarya hanya memerlukan luasan lahan tak lebih dari 5x5 meter yang kondisi jauh dari kebisingan dan punya dasar bebatuan. Dari syarat itu Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt, disebut paling ideal. Selain shelter seismic, di Buleleng ditahun 2019 lalu juga sudah dipasang 12 titik intensity meter yang berfungsi mencatat dampak gempa bumi. Intensity meter ini juga akan membantu BPBD Buleleng melakukan penanganan cepat pada daerah terdampak bencana gempa paling parah sesuai dengan hasil pencatatan alat intensity meter.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan dari permohonan fasilitasi lahan pembangunan shelter seismic di Buleleng itu, dia langsung memenuhi. Melihat potensi bencana yang terekam pernah terjadi di Buleleng, Bupati Agus Suradnyana berterimakasih kepada BMKG yang sudah memprioritaskan pemsaangan alat ini di Buleleng. “Melihat pengalaman gempa besar, alat ini lebih sensitif, saya berterimakasih dan akan fasilitasi. Sekarang survei lokasi, daerah mana yang diinginkan BMKG, nanti akan difasilitasi Bagian Aset untuk pengadaan tanahnya cuma 1 are, tapi manfaat luar biasa,” tegas Bupati Agus Suradnyana.*k23

Komentar