nusabali

Pramugari Membaik, Akan Cek Lab dan Rontgen

  • www.nusabali.com-pramugari-membaik-akan-cek-lab-dan-rontgen

Cek laboratorium dan rontgen terhadap pasien pramugari dilakukan untuk evaluasi guna penanganan lanjutan.

TABANAN, NusaBali
Pasien pramugari yang dirawat di BRSUD Tabanan karena demam tinggi setelah perjalanan ke China, kondisinya membaik. Bahkan pasien ini rencananya menjalani uji laboratorium dan dirontgen.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, menjelaskan sesuai hasil visite dokter ahli, kondisi pasien telah membaik. Pasien sudah tidak ada demam dan sesak napas. “Besok (hari ini) atau hari ketiga akan diperiksa laboratorium dan rontgen untuk evaluasi,” ujar Suratmika, Selasa (28/1).

Kata dia rencana selanjutnya tergantung hasil pemeriksaan pada Rabu (29/1) hari ini. Dan saat ini pasien dirawat karena bronchitis. “Pasien saat ini dirawat karena bronchitis,” imbuh Suratmika.

Kemudian disinggung mengapa harus diperiksa rontgen dan laboratorium padahal sudah dirawat dengan diagnosa gejala bronchitis, Suratmika menyatakan hal itu untuk pemeriksaan kembali dan untuk mengevaluasi apakah sudah membaik atau sebaliknya. Untuk rencana penanganan lebih lanjut. “Jadi itu sudah sesuai protap,” tegasnya.

Seperti berita sebelumnya, seorang pasien yang diketahui bekerja sebagai pramugari dirawat di BRSUD Tabanan sejak Minggu (26/1) sekitar pukul 23.00 Wita. Pramugari ini dirujuk dari Rumah Sakit Kasih Ibu di Denpasar. Pasien pramugari ini memang ada riwayat perjalanan ke China.

Setelah datang dari China itu yang bersangkutan mengeluhkan demam bahkan sempat dicurigai suspect virus corona, namun setelah dilakukan observasi gejalanya bronchitis. Karena sebelumnya tidak ada riwayat atau tanda infeksi paru atau yang disebut pneumonia.

Suratmika menjelaskan pasien yang bekerja sebagai pramugari ini hingga dirujuk ke BRSUD Tabanan setiba dari penerbangan ke China mengalami demam tinggi dan berobat ke Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar. Pramugari ini berangkat ke China pada 6 Januari 2020, kemudian balik ke Denpasar pada 8 Januari. Setelah itu pada 23 Januari berangkat lagi ke China dan balik ke Denpasar pada 24 Januari.

Dengan kondisi itu Suratmika menegaskan bahwa pasien yang dirawat tersebut belum ada arah ke suspect corona. “Karena ada riwayat ke China makanya diwaspadai karena memang sebelumnya demam tinggi,” tegas Suratmika. *des

Komentar