nusabali

Disdikpora Buleleng Sudah Siapkan Soal USBN SMP

  • www.nusabali.com-disdikpora-buleleng-sudah-siapkan-soal-usbn-smp

Penyusunan soal ujian dilakukan lebih awal sebagai antisipasi jika terjadi kendali pada percetakan maupun distribusinya.

SINGARAJA, NusaBali

Sebanyak 171 guru mata pelajaran di jenjang SMP, mulai melakukan penyusunan soal Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN). Proses penyusunan soal ini pun dilakukan lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya untuk menghindari potensi kendala seperti keterlambatan pencetakan dan distribusi pada pelaksanaan yang dijadwalkan bulan April mendatang.

Penyusunan soal dibebankan sepenuhnya kepada masing-masing mata pelajaran yang dikoordinir oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Masing-masing MGMP beranggotakan 16 orang yang bertugas menyusun soal USBN minimal 5-6 soal untuk satu orang angota MGMP per satu kisi-kisi. Rapat persiapan penyusunan soal pun sudah dimulai sejak Rabu (22/1/2020) lalu di masing-masing MGMP.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Made Astika dihubungi Minggu (26/1/2020), menjelaskan untuk tahun ini tugas dan tanggung jawab pelaksanaan USBN diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing sekolah. Seluruh pembiayaan USBN termasuk penyusunan soal ini juga menggunakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Sesuai dengan Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018, USBN diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Kami Disdikpora menyambut baik dengan kondisi efisiensi anggaran tahun ini,” jelas Astika seizin Kadisdikpora Buleleng Gde Dharmaja.

Meskipun diserahkan kepada masing-masing sekolah, Disdikpora Buleleng tetap memiliki kewenangan dan menjamin soal USBN aman dari kebocoran. MGMP hanya bertugas menyusun soal saja, sedangkan yang merakit soal adalah tim yang dibentuk langsung di luar sekolah. Selanjutnya setelah bank soal dari MGMP selesai dan proses perakitan pun rampung, master soal akan diserahkan ke masing-masing satuan pendidikan yang kemudian akan digandakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. “Tahun ini memang agak awal, agar ada spare waktu yang cukup tidak terburu-buru dalam penyusunan termasuk pencetakan dan distribusi,” imbuhnya.

Sementara itu dalam proses pencetakan masing-masing sekolah dibebaskan memilih percetakan mana saja untuk menggandakan soal. Termasuk kesempatan menggandakan sendiri dengan printer secara manual. Proses penggandaan soal USBN pun disebut lebih efektif jika dilakukan di satu tempat untuk mengefisienkan pengawasan dan pemantauan keamanan soal dari kebocoran. “Kalau masalah penggandaan soal saya rasa tidak masalah karena di Buleleng saat ini percetakan sudah banyak terserah mereka mau diamana karena biayanya sekolah sendiri. Kami tidak mau intervensi, mereka mau cetak sendiri di sekolahnya juga silakan,” tegas Astika.*k23

Komentar