nusabali

Jalan Gajah Mada Dirancang Seperti Malioboro

Jadi Pusat Kuliner Secara Bertahap

  • www.nusabali.com-jalan-gajah-mada-dirancang-seperti-malioboro

Jalan Gajah Mada Denpasar yang merupakan kawasan heritage city direncanakan akan ‘disulap’ seperti Jalan Malioboro, Jogjakarta atau Jalan Braga di Bandung.

DENPASAR, NusaBali

Kawasan Gajah Mada dirancang menjadi pusat kuliner tradisional Denpasar dengan penataan utama di gang-gang yang berada di kawasan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani, Minggu (26/1). "Kami inginnya Jalan Gajah Mada menjadi seperti Malioboro (Jogja) atau Braga (Bandung), ada kuliner di kiri dan kanannya. Kan sekarang udah ada dua kopi yakni Bhineka Jaya dan Aboe Thalib. Dan kami berharap ke depan toko-toko juga mau jual souvenir," katanya.

Saat ini, kata Dezire, pihaknya akan membiasakan agar warga atau wisatawan yang berkunjung ke kawasan Jalan Gajah Mada mau berjalan kaki. Selasar yang ada di atas trotoar juga akan segera diperbaiki agar tak terlalu panas. Jika sudah, pihaknya akan mengajak masyarakat berjalan dari Catur Muka atau Museum Bali menuju ke Pasar Badung. "Jika banyak yang lalulalang di sini dengan jalan kaki pasti toko-toko akan mulai tergerak menjual souvenir," imbuhnya.

Saat ini, kata dia, pihaknya akan memulainya dengan melakukan penataan fisik dan membiasakan masyarakat untuk datang ke Jalan Gajah Mada dengan mengadakan beberapa festival. Apalagi menurutnya, sudah ada beberapa tempat wisata pendukung lainnya seperti Tukad Badung. "Pelan-pelan kami juga gugah kesadaran orang-orang, dan saat Denfest waktu ini kami sudah kumpulkan pengusaha-pengusaha di Jalan Gajah Mada terkait rencana ini, dan mereka menyambut baik. Dan sambutan masyarakat Tionghoa juga sudah bagus dimana mereka mulai melirik toko-toko di sekitaran Jalan Gajah Mada," kata Dezire Mulyani.

Sebenarnya, wacana untuk menjadikan Jalan Gajah Mada menjadi tempat wisata sudah muncul sejak lama. Namun sampai kini masih ada kendala, salah satunya yakni masyarakat masih belum menyadari jika di sekitar Jalan Gajah Mada sudah tersedia kantong parkir yang luas. "Yang lewat tidak bisa parkir, sebetulnya banyak tempat parkir seperti di Pasar Badung, mungkin mereka masih malas jalan, saya juga kurang tahu," imbuhnya.

Jika nantinya lokasi ini semakin berkembang, bisa saja akan dilaksanakan penutupan Jalan Gajah Mada dan dikhususkan menjadi tempat tujuan wisata. "Kalau penutupan jalan belum berani saya mengatakan, tapi ya bisa jadi, kan kita tidak tahu perkembangannya ke depan. Tidak menutup kemungkinan kan animo masyarakat semakin meningkat," katanya. *mis

Komentar