nusabali

Shanghai Darurat Tertinggi Virus Corona

  • www.nusabali.com-shanghai-darurat-tertinggi-virus-corona

Kendalikan epidemi, China batalkan sejumlah perayaan Imlek

JAKARTA, NusaBali

Otoritas kota Beijing membatalkan perayaan Tahun Baru China, sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran wabah virus corona yang mematikan. Pejabat di Beijing membatalkan sejumlah perayaan yang rencananya akan berlangsung dari tanggal 25 Januari sampai 8 Februari.

"Untuk mengendalikan epidemi, melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat, mengurangi kerumunan dan memastikan orang-orang untuk memiliki Festival Musim Semi yang harmonis dan damai, maka diputuskan untuk membatalkan semua acara berskala besar, termasuk pameran kuil," tulis pernyataan Biro Kebudaaan dan Pariwisata Beijing.

Kota Shanghai sudah menetapkan level darurat tertinggi dalam menghadapi wabah virus Corona. Sejauh ini Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) Shanghai memastikan belum ada warga negara Indonesia (WNI) di Shanghai yang terindikasi terkena virus Corona.

"Di wilayah kerja KJRI Shanghai yang meliputi kota Shanghai, Provinsi Anhui, Provinsi Jiangsu, Provinsi Jiangxi, dan Provinsi Zhejiang, belum diperoleh kabar tentang WNI yang mengalami indikasi terkena infeksi virus Corona tersebut," demikian keterangan resmi KJRI Shanghai dalam rilisnya, seperti dilansir detikcom  Sabtu (25/1).

KJRI Shanghai mengimbau masyarakat Indonesia di wilayah Shanghai meningkatkan kewaspadaan dan selalu mengecek kondisi kesehatan. WNI juga diminta segera berkonsultasi ke pihak medis di kota kediaman apabila menunjukkan gejala demam, batuk, hingga sulit bernapas.

"Hindari ke luar rumah, jika tidak terpaksa, hindari mendatangi kerumunan atau kontak dengan orang yang menunjukkan gejala demam, batuk, atau kesulitan bernapas. Menghindari interaksi dengan binatang, pasar hewan, atau mengkonsumsi daging mentah/kurang matang. Menjaga kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer medis,” tulisnya.

Saat ini dilaporkan hanya dua provinsi di China yang belum melaporkan kasus virus Corona baru itu.  Dilaporkan stasiun televisi nasional China, CGTN, dan dilansir CNN, Jumat (24/1), ibu kota Shanghai dan Beijing telah menetapkan respons darurat level 1, yang merupakan level tertinggi untuk darurat kesehatan publik di China.

Laporan CGTN menyebut ada 29 kasus virus Corona yang terkonfirmasi di Beijing hingga Jumat (24/1) sore waktu setempat. Sedangkan di Shanghai dikonfirmasi ada lebih dari 20 kasus virus Corona yang sedang ditangani. Angka kematian akibat virus mematikan ini meningkat menjadi 41 orang. Sementara, kasus terinfeksi sudah melonjak hingga hampir 1.300 orang.

Dilansir vivanews dari AFP melalui AsiaOne, menurut Komisi Kesehatan Hubei, kasus 15 kematian baru semuanya terjadi di Wuhan, kota berpenduduk 11 juta jiwa di mana virus corona yang menyerang pernapasan itu pertama kali muncul. Dalam pernyataan terpisah, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan bahwa setidaknya ada 444 kasus baru dari virus corona yang ditemukan. Sehingga, kini jumlah total kasusnya mencapai 1.287 jiwa.

Virus corona sudah menyebar ke 3- provinsi, wilayah otonomi dan kotamadya. Wuhan dan 13 kota lainnya di Hubei sudah ditutup untuk dilakukan karantina yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai orang membatasi penyebaran virus yang sudah sampai ke negara-negara lain.

Sementara itu, sebanyak 93 warga negara Indonesia (WNI) masih tertahan di Wuhan, China, karena kota itu sudah diisolasi terkait wabah virus Corona.

"Sampai saat ini tidak ada laporan WNI di Kota Wuhan yang terjangkit virus Corona. Semua mahasiswa rata-rata tinggal di asrama dan selalu dalam pantauan kampus," kata Ketua PPIT Cabang Wuhan Nur Musyafak dalam keterangan tertulis, seperti dilansir Antara, Sabtu (25/1). *

Komentar