nusabali

Dewan Dorong DLHK Gunakan Simulator Urai Sampah

  • www.nusabali.com-dewan-dorong-dlhk-gunakan-simulator-urai-sampah

DPRD Kota Denpasar mendorong Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar untuk mengurai sampah di Denpasar yang kian menumpuk saat ini.

DENPASAR, NusaBali

Mesin simulator dianggap memberikan solusi dalam pengolahan sampah daripada mesin press atau Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS Underground) yang saat ini terus digarap Pemkot Denpasar.

Anggota DPRD Kota Denpasar dari Fraksi Demokrat, AA Susruta Ngurah Putra, Kamis (23/1) mengatakan, Perwali Nomor 36 tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik memang diakuinya bisa menekan peredaran plastik di supermarket, minimarket hingga pasar tradisional. Namun, tidak bisa mengurangi penggunaan kantong plastik bagi rumah tangga.

Di rumah tangga, masyarakat malah berbondong-bondong membeli kantong plastik untuk digunakan sebagai bungkusan sampah rumah tangga. "Ini sebagian besar terjadi di rumah tangga. Ini mau kita bagaimanakan? Aturan belum spesifik ke arah sana. Sekarang coba kita lihat, yang diangkut truk DLHK itu juga sebagian besar menggunakan kantong plastik," jelasnya.

Sekarang kata dia, pihak pemerintah harus memberikan solusi yang baik kepada masyarakat agar pengurangan kantong plastik bisa berjalan maksimal. Selain kantong plastik, penguraian sampah saat ini juga belum ada solusi dari pemerintah. Sebab, DLHK saat ini hanya bisa mengangkut dan memindahkan sampah tanpa ada solusi penguraiannya.

Pihaknya menginginkan adanya simulator yang digunakan untuk mengolah sampah yang sudah lama tidak terurai. Susruta mengatakan, mesin simulator lebih memberikan solusi karena sampah langsung bisa diolah ketimbang mesin press. "Mesin press kan hanya sebagai alat untuk memasukkan sampah ke dalam TPSS sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Jadi yang seperti itu harus dipikirkan dari sekarang," jelasnya.

Wakil Ketua I DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira menambahkan, pemerintah harusnya berkaca dengan daerah lain salah satunya di Surabaya yang sudah bisa mengelola sampahnya sendiri menjadi listrik. Itu berimbas pada pengurangan sampah yang dibuang ke TPA. Nah, untuk Denpasar kata dia, yang hanya menggunakan mesin press itu tidak akan memberikan solusi untuk mengurangi sampah.

Yang ada hanya memindahkan masalah dari TPSS Denpasar ke TPA. "Kalau sampah di TPSS dibawa ke TPA dan selanjutnya tidak ada solusi untum mengolah sampah itu tetap saja hanya memindahkan masalah. TPSS bersih, tetapi di TPA terus menumpuk. Pengurangannya dimana? Sekarang pemerintah mulailah memikirkan itu. Bila perlu sampah sudah bisa diolah di masing-masing TPSS," kata Ketua DPD II Golkar Denpasar ini. *mis

Komentar