nusabali

Badung Terancam Pilkada Calon Tunggal

  • www.nusabali.com-badung-terancam-pilkada-calon-tunggal

Versi Golkar, jika Giri Prasta-Suiasa sampai lawan kotak kosong karena tidak ada lawan di Pilkada Badung 2020, rakyat bisa menilai legitimasi pemimpin mereka

DENPASAR, NusaBali

Pilkada Badung 2020 terancam jadi ajang tarung calon tunggal. PDIP yang kemungkinan bakal usung kembali pasangan incumbent I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa, potensial hadapi kotak kosong karena hingga saat ini belum dapat lawan. Masalahnya, koalisi Golkar-Gerindra-NasDem yang akan jadi seteru PDIP hingga kini belum memiliki calon.

PDIP hampir dipastikan akan maju bergandengan dengan Demokrat di Pilkada Badung 2020. PDIP-Demokrat maju tarung dengan kekuatan 30 kursi dari total 40 kursi DPRD Badung 2019-2024 atau kuasai 75,00 persen suara parlemen. Rinciannya, 28 kursi legislatif atau 70,00 persen suara parlemen milik PDIP dan 2 kursi legislatif atau 5,00 persen suara parlemen milik Demokrat.

PDIP digadang-gadang akan mengusung kembali incumbent Giri Prasta-Ketut Suiasa sebagai pasangan Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) ke Pilkada Badung 2020. Nyoman Giri Prasta adalah politisi asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Badung dan sekaligus Bupati Badung 2016-2021. Sedangkan Ketut Suiasa adalah politisi PDIP asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini menjabat Wakil Bupati Ba-dung 2016-2021.

Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Alit Kusuma Kelakan mengatakan sudah ada paket calon untuk Pilkada Badung 2020, lengkap dengan rekomendasi dari DPP PDIP. Namun, DPP PDIP masih menunggu saat yang tepat untuk mengumumkan paket calon di Badung.

"Sambil menunggu partai lain juga. Yang jelas, kami di PDIP sudah siap paket calonnya," tandas Alit Kelakan yang juga anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali kepada NusaBali, Kamis (23/1).

Sebaliknya, kubu Golkar-Gerindra-NasDem belum kunjung jelas siapa yang akan diusung ke Pilkada Badung 2020. Meski wadah koalisi Golkar-Gerindra-NasDem sudah terbentuk, namun hingga kemarin belum ada tanda-tanda peminatnya yang akan maju sebagai Cabup-Cawabup.

Golkar-Gerindra-NasDem akan tarung ke Pilkada Badung 2020 dengan modal kekuatan politik awal 10 kursi DPRD Badung hasil Pileg 2019 atau 25,00 persen suara parlemen. Rinciannya, 7 kursi legislatif atau kuasai 17,50 persen suara parlemen milik Golkar, 2 kurrsi legialatif atau 5,00 persen suara parlemen milik Gerindra, dan 1 kursi legialatif atau 2,50 persen suara parlemen milik NasDem.

Saat dikonfirmasi NusaBali, Kamis kemarin, Plt Ketua DPD Golkar Badung, I Wayan Suyasa, mengatakan pihaknya bersama Gerindra dan NasDem masih mencari tajuk koalisi. Pemberian nama koalisi ini penting, karena menunjukkan keseriusan dalam penjaringan calon.

"Kami masih mencari nama koalisinya. Sapai saat ini, namanya belum ketemu. Yang jelas, awal Februari 2020 nanti kami pastikan buka pendaftaran calon," tegas Wayan Suyasa,

Suyasa menegaskan, sebagai partai politik, Golkar dan rekan koalisinya yakni Gerindra dan NasDem sudah membentuk wadah atau kendaraan untuk Pilkada Badung 2020. Terbentuknya wadah koalisi ini sebagai bukti keseriusan maju tarung ke Pilkada.

"Nanti kalau ternyata tidak laku alias tidak ada bakal calon yang mendaftar, ya itu bukan salah partai koalisi. Kita partai politik tugasnya membuat wadah dengan kekuatan yang ada. Koalisi kami kekuatannya 25,00 persen. Ini sudah tinggal pakai. Kalau nggak ada yang minat memakai kenadaraan Golkar-Gerindra-NasDem, ya kita kembalikan kepada rakyat," tandas politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung yang kuga Wakil Ketua DPRD Badung 2019-2024 dari Fraksi Golkar ini.

Menurut Suyasa, rakyat Badung akan menentukan nasibnya nanti di Pilkada Badung 2020. Ketika pasangan incumbent Giri Prasta-Ketut Suiasa melawan kotak kosong karena tidak ada lawan, maka rakyat bisa menilai legitimasi pemimpin mereka. "Ya, silakan rakyat menentukan nasibnya sendiri kalau dengan kondisi incumbent melawan kotak kosong," papar Suyasa.

Suyasa mengakui bahwa melawan incumbent tak ubahnya menghadapi gajah. Suyasa sudah berpengalaman tarung Pileg 2019 ketika kekuatan gajah itu berlaga. Untungnya, Suyasa masih bisa mengimbangi dan lolos ke DPRD Badung 2019-2024 dari Golkar Dapil Kecamatan Mengwi.

Sedangkan rekan-rekannya yang lain termasuk incumbent, kata Suyasa, banyak bertumbangan dalam Pileg 2019 di Badung. "Makanya, saya katakan kita lawan gajah (PDIP). Kalau ternyata nggak ada calon penantang yang bertarung di Pilkada Badung 2020, ya kita tonton pertarungan incumbent melawan kotak kosong," sergah Suyasa. *nat

Komentar