nusabali

Awas Teror Jembatan Shortcut, 10 Pemuda Hadang Pengendara

  • www.nusabali.com-awas-teror-jembatan-shortcut-10-pemuda-hadang-pengendara

Pengendara AVP yang melintas dinihari dihadang deretan sepeda motor yang sengaja dibuat melintang di jembatan shortcut.

SINGARAJA, NusaBali

Belum genap diresmikan sebulan, jalan shortcut titik 5-6 wilayah |Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, mulai menimbulkan kekhawatiran warga. Pasangan suami istri (pasutri) asal Banjar Dinas Pererenan Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, mengaku sempat mengalami penghadangann di jembatan shortcut titik 5-6 wilayah Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Mereka mengaku dihadang oleh sekelompok pemuda yang membuat palang dengan sepeda motornya melintang di tengah jalan. Peristiwa yang kini menjadi atensi pihak kepolisian itu terjadi saat korban Jro Sandi,48, bersama istrinya baru saja pulang dari Denpasar. Mereka pun melewati jalan baru shortcut titik 5-6 pada Kamis (16/1) pukul 02.00 Wita. Namun tepat saat akan melintasi jembatan shortcut, badan jalan itu tampak dipenuhi sekitar 10 pemuda.

Awalnya Jro Sandi berpikir positif terhadap kelompok pemuda itu dan menganggap mereka sedang nongkrong di jalan baru. Namun saat mencoba melewati jalan, mereka tampak membuat palang jalan menggunakan sepeda motor yang dibariskan melintang di tengah jalan. Jro Sandi dan istrinya yang semakin curiga dan melihat gelagat aneh sejumlah pemuda itu, akhirnya memutuskan untuk tancap gas dan menerobos tiga sepeda motor yang diparkir di tengah jalan. Hingga  akhirnya Jro Sandi tak sengaja menyenggol satu sepeda motor yang dipasang seperti palang. Dia pun terus menginjak pedal gas mobil Suzuki APV Putih bernomol polisi DK 1028 FW. Pengalaman itu pun kemudian dilaporkan kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Gitgit untuk medapatkan atensi khusus.

Kapolsek Sukasada Kompol I Nyoman Landung, dikonfirmasi Selasa (21/1/2020), membenarkan Bhabinkamtibmasnya menerima laporan masyarakat. Hanya saja setelah diselidiki lebih dalam dirinya mengaku belum menemukan tanda-tanda kriminalitas atas laporan tersebut. “Itu bukan penghadangan. Kejadiannya saat warga Gitgit sedang melintas di sana dan ketemu kelompok anak muda yang sedang nongkrong. Mungkin ada trauma dan kekhawatiran kejadian lempar kaca mobil dengan batu di pertengahan tahun lalu terjadi lagi,” ujar Kompol Landung.

Meski demikian laporan masyarakat tetap diatensi karena dapat merusak ketertiban dan keamanan pengguna jalan. Dirinya pun memastikan kejadian kriminal semacam lempar kaca mobil yang pernah terjadi di kilometer 17-18 jalur Singaraja-Gitgit beberapa wkatu lalu tak terulang kembali. Polsek Sukasada pun kembali meningkatkan intensitas patroli ke daerah puncak Wanagiri, sembari berkorodinasikan dengan kontraktor yang masih memiliki pekerjaan pemeliharaan jalan baru itu.*k23

Komentar