nusabali

Tingkat Partisipasi Pilkel Terendah di Desa Batubulan

  • www.nusabali.com-tingkat-partisipasi-pilkel-terendah-di-desa-batubulan

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Gianyar sudah melakukan evaluasi terkait pelaksanaan pemilihan perbekel (Pilkel) serentak di 29 desa yang berlangsung pada, Minggu (19/1).

GIANYAR, NusaBali

Hasil evaluasi diketahui ada puluhan ribu daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak pilihnya. Paling banyak DPT tidak hadir ke TPS terdapat di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati.

Berdasarkan data rekapitulasi penghitungan suara dan presentase kehadiran pemilih dalam pilkel serentak di Kabupaten Gianyar, tercatat total DPT yang tidak hadir dari 29 desa sebanyak 29.307 orang. DPT Paling banyak tidak hadir tercatat di Desa Batubulan mencapai 5.589 DPT dari total 14.333 DPT. Sementara yang hadir ke TPS menggunakan hak pilih tercatat 8.744 DPT atau tingkat partisipasi sekitar 61,01 persen.

“Kalau di Batubulan ini memang karena di sana dominan pendatang, bahkan hal ini sudah diinfokan ke kami oleh calon perbekel,” ucap Kepala Dinas PMD Gianyar, Ngakan Ngurah Adi, saat dihubungi, Senin (20/1). Selain Desa Batubulan, DPT yang tidak hadir juga banyak tercatat dari Desa Tampaksiring, yakni mencapai 2.318 orang. Total yang ikut berpartisipasi di Desa Tampaksiring sebanyak 6.391 atau sekitar 71,38 % dari total 8709 DPT.

Di posisi ketiga paling banyak tidak hadir, yakni di Desa Batubulan Kangin. Di desa ini tercatat 2.128 DPT tidak hadir dalam pilkel. Sementara yang hadir tercatat 4.229 DPT atau sekitar 66,53 persen dari total 6357 DPT. “Tentu ini akan menjadi evaluasi kita untuk pilkel selanjutnya,” katanya. Selain itu di beberapa desa yang menyelenggarakan pilkel serentak ini, juga tercatat ada seribu lebih DPT yang tidak hadir, seperti Desa Melinggih (1.389), Singapadu (1.010), Saba (1364), Pering (1.280), Medahan (1.408) dan Bedulu (1.958).

“Memang cukup banyak DPT yang tercatat tidak hadir, tetapi bila dihitung dari total DPT secara presentase kehadiran cukup tinggi rata-rata antara 80 hingga 90 persen, seperti Desa Tegallalang yang tingkat partisipasi hingga 96 persen lebih,” ungkapnya.

Selain itu juga tercatat jumlah suara tidak sah dari pelaksanaan Pilkel serentak minggu kemarin, yakni mencapai 2.084 suara tidak sah. Jumlah suara tidak sah itu terdapat hampir di 29 desa penyelenggaran pilkel. Paling tinggi suara tidak sah di Desa Sumita yang mencapai 423 dan Desa Bakbakan 224.

“Ini juga akan menjadi evaluasi, agar panitia di desa lebih intens saat sosialisasi, sehingga kesalahan bisa diminialisir,” imbuhnya. Perlu diketahui dalam pilkel yang berlangsung, Minggu (19/1) tercatat ada 11 calon incumbent yang terpilih kembali sebagai perbekel. Di samping itu ada 8 incumbent yang gugur. Sementara untuk new comer yang lolos sebanyak 18 orang.

Tahap selanjutnya akan dilakukan pelantikan untuk perbekel terpilih. Namun untuk kepastian waktu masih mencari hari baik. “ Rencana kita untuk pelantikan akan berlangsung pada pertengahan Februari, namun tanggal pastinya kami masih nunas hari baik ke griya,” jelas Ngurah Adi. *nvi

Komentar