nusabali

Panti Asuhan Santo Thomas Orphanage Diduga Bodong

  • www.nusabali.com-panti-asuhan-santo-thomas-orphanage-diduga-bodong

Tampung anak-anak dari  NTT, namun beberapa memilih kabur.

SINGARAJA, NusaBali

Panti Asuhan Santo Thomas Orphanage yang beralamat di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng diduga tidak berizin. Panti ini menampung anak-anak kurang mampu yang sebagian besar berasal dari daerah Nusa Tengara Timur (NTT). Belakangan, beberapa di antara anak tersebut dikabarkan kabur karena kerap mendapat perlakuan kurang baik. Dinas Sosial Kabupaten Buleleng pun berencana mengecek dugaan tersebut.

Informasinya, Panti Asuhan Santo Thomas Orpanage diperkirakan sudah menampung anak-anak kurang mampu sejak sekitar 10 tahun lalu. Namun Dinas Sosial Kabupaten baru mengetahui jika panti itu bodong setelah salah satu anak panti bernama Yasinta Obe, 30 melapor.

Yasinta pernah masuk ke panti itu pada tahun 2009 hingga 2011. Dia kemudian keluar dari panti karena telah menikah. Belakangan setelah Yasinta keluar, wanita asal NTT ini kerap mendengar keluhan dari anak-anak panti karena tidak mendapat perlakuan baik. Anak-anak panti hanya disuruh bekerja membersihkan kebun. Yasinta mengklaim, pemilik panti tidak memperbolehkan anak-anak berinteraksi dengan tetangga lain, hingga tidak dizinkan keluar. Berbeda saat dirinya masih berada di dalam panti. Saat itu, Yasinta merasa diperlakukan dengan baik layaknya seperti anak kandung dari pemilik panti.

Lantaran tidak kuat dengan peraturan yang diberikan, Yasinta menyebut ada beberapa anak yang memutuskan untuk kabur dari panti. Salah satunya Livia Lili Dasilva. Atas hal tersebut, Yasinta kemudian melaporkan hal ini ke Dinas Sosial Buleleng. “Anak-anak yang masuk di yayasan ini banyak dari NTT. Sekarang yang tersisa tinggal enam orang. Setahu saya sudah ada dua orang yang kabur,” ucapnya didampingi pentolan LSM Gema Nusantara (Genus), Antonius Sanjaya Kiabeny, Senin (20/1/2020) siang.

Sementara, Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat, Dinas Sosial Buleleng, Nyoman Sutama tidak menampik jika pihaknya telah menerima laporkan dari Yasinta. Bahkan dari hasil penelusuran data, yayasan tersebut memang tidak mengantongi izin. Sutama pun menyebut, pihaknya berencana akan melakukan pengecekan dengan mengunjungi yayasan tersebut, Selasa (21/1/2020) ini. “Sejauh ini yang kami tau yayasan itu belum mengantongi izin. Besok (Selasa) akan kami telusuri juga apa benar banyak anak yang kabur,” katanya singkat. *k19

Komentar