nusabali

Warung Makan dan Toko Barang Antik di Canggu Tinggal Puing-puing

Sampah di Sawangan Terbakar, Api Nyaris Merembet ke Pemukiman

  • www.nusabali.com-warung-makan-dan-toko-barang-antik-di-canggu-tinggal-puing-puing

Musibah kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Badung.

MANGUPURA, NusaBali

Sebuah warung makan dan toko barang antik di Jalan Raya Canggu, Kecamatan Kuta Utara, terbakar pada Senin (20/1) sore sekitar pukul 15.30 Wita. Beruntung tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Penyebab pasti kebakaran saat ini masih dalam proses penyelidikan aparat kepolisian.

Sebanyak sembilan unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi. Petugas dari Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung dibantu instansi terkait dan masyarakat setempat, berhasil memadamkan kobaran api sekitar 40 menit kemudian. Sayangnya, nyaris tidak ada yang tersisa baik dari warung makan maupun toko barang antik yang menjual barang-barang kerajinan daur ulang seperti lampu kristal dan yang lainnya.

“Dua unit usaha itu bangunannya semi permanen, dan khususnya warung makan atapnya ilalang, jadi memang mudah terbakar. Namun, untuk penyebab pastinya masih dalam proses lidik. Kemungkinan dari warung yang sedang memasak,” kata Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya.

Wirya mengungkapkan, musibah kebakaran yang terjadi hanya mengakibatkan kerugiatan material. Untuk korban jiwa, nihil. “Iya, syukurlah tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut,” ucapnya.

Mengantisipasi kasus kebakaran terjadi di tempat lain, mantan Camat Kuta Selatan ini mengimbau supaya masyarakat lebih waspada. “Kalau sedang memasak atau menyalakan lilin, tolong jangan ditinggal karena sangat rawan terjadi kebakaran. Begitu juga instalasi listrik yang ada di rumah dan tempat usaha diperhatikan. Kalau sudah lama tidak diganti berpotensi terjadi korsleting listrik,” imbau Wirya.

Pada bagian lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung Bagus Nyoman Wiranata, menyatakan menerjunkan tim membackup petugas dari Dinas Kebakaran dan Penyelamatan. Khususnya dalam rangka penanganan pascabencana.

“Dari hasil pendataan, warung makan yang terbakar itu diketahui milik Pak Kartono, dan toko barang antik milik Pak Bagus. Luas warung makan yang terbakar 3 are dan luas toko barang antik yang juga terbakar sekitar 4 are,” paparnya.

Disinggung berapa total kerugian yang dialami korban, menurut Wiranata, kisaran ratusan juta rupiah. “Untuk warung makan diperkirakan kerugiannya Rp 200 juta, sedangkan toko barang antik kerugiannya sekitar Rp 500 juta,” ungkap mantan Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Badung, ini.

Pada tempat terpisah, tumpukan sampah seluas 20 are di Jalan Bogentik, Lingkungan Banjar Sawangan, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Senin (20/1) sekitar pukul 09.25 Wita, terbakar. Api yang membakar tumpukan sampah di lahan seluas 20 are dengan cepat menjalar. Beruntung, beberapa warga yang melihat kebakaran itu langsung melaporkan ke pihak pemadam kebakaran, sehingga cepat ditangani dan api tidak meluas ke bangunan sekitar.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya, mengemukakan laporan kebakaran tumpukan sampah masuk pada Senin sekitar pukul 09.30 Wita. Dalam laporan, bahwa tumpukan sampah yang terletak di Jalan Bogentik itu membesar dan tidak bisa dikendalikan oleh beberapa warga yang ada di sekitar. Sehingga, tim pemadam langsung turun untuk menangani kobaran api yang mulai meluas. “Sekitar 10 menit pascalaporan, tim kami sudah tiba di lokasi. Kemudian melakukan penjinakan dibantu beberapa warga sekitar,” ungkapnya.

Dua unit mobil dikerahkan untuk menjinakkan api. Sehingga, dalam kurun waktu satu jam, api sudah berhasil padam. Menurut dia, kebakaran itu cepat ditangani, karena warga melaporkan secara cepat. Hal inilah yang membuat tim tiba tepat waktu, sehingga api tidak menjalar ke bangunan yang ada di sekitarnya.

Terkait penyebab kebakaran, menurut Wirya, dipicu ulah oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyulutkan api di tumpukan sampah. “Kalau penyebabnya karena ada orang yang membakar tumpukan sampah. Ya, akhirnya apinya merembet ke mana-mana. Untungnya cepat diatensi, sehingga tidak memicu kebakaran yang luas,” tuturnya. *asa, dar

Komentar