nusabali

Sindikat Penjual Bayi Diringkus

  • www.nusabali.com-sindikat-penjual-bayi-diringkus

Bayi perempuan dijual Rp 25 juta, bayi laki Rp 15 juta

PALEMBANG, NusaBali

Empat pelaku penjualan bayi di Palembang, Sumatera Selatan, ditangkap oleh aparat kepolisian setempat. Para pelaku menjual bayi tersebut dengan harga bervariasi, tergantung dengan jenis kelamin. Bayi laki-laki dijual Rp 15 Juta, sementara bayi perempuan Rp 25 juta.

Hal itu diungkapkan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setiyadji saat melakukan gelar perkara, Senin (20/1).

Anom menjelaskan, pelaku Sri Ningsih adalah otak utama perdagangan bayi tersebut. Sri diduga mencari para wanita hamil yang enggan mengasuh anak untuk dijual.

"Pelaku mencari para korban yang hendak menjual bayi dengan perantara. Ibu bayi yang mau langsung dipanjar. Bayi perempuan dijual Rp 25 juta dan laki-laki 15 juta," kata Anom.

Menurut Anom, selain uang muka, pelaku juga memberikan uang perawatan selama hamil, seperti pembelian susu serta kontrol ke bidan.

"Biaya lahiran, broker ini juga yang tanggung, sementara ibu bayi dijanjikan uang lagi jika sudah mendapatkan pembeli," ujarnya seperti dilansir kompas.

Dari hasil pemeriksaan, Sri mengaku baru pertama kali melakukan praktik itu. Namun, petugas masih mendalami dugaan pelaku lain dari kejadian tersebut.

"Kita masih dalami, kalau pengakuannya baru pertama. Tapi kita tidak sepenuhnya percaya, kita terus kembangkan kasus ini," ungkapnya.

Sri Ningsih pun tak membantah jika harga jual bayi tergantung dari jenis kelamin. Bayi perempuan lebih mahal dibanding laki-laki.

"Perempuan Rp 25 juta, laki-laki Rp 15 juta. Tidak tahu kenapa, tapi memang begitu,"ujar Sri.

Sementara itu, tersangka Mariam (62) mengaku tak mengetahui adanya penjualan bayi yang dilakukan oleh Sri. Menurutnya, pelaku datang ke rumahnya sembari memberikan uang Rp 200.000 untuk membeli susu dan jasa merawat bayi perempuan yang dilahirkan oleh Darmini.

"Dia bilang ibunya pendarahan, jadi nitip bayi ke rumah saya. Tidak tahu kalau dia jual. Saya cuma dikasih uang Rp 200.000, untuk beli susu. Bayi itu sudah tiga hari di rumah saya," ungkap Mariam.

Darmini (40) sendiri tega menjual bayi yang baru dilahirkan karena sehari-hari hanya berjualan gorengan tak jauh dari rumah. Hasil dari berdagang itu pun tak mencukupi kebutuhan untuk mengasuh anaknya tersebut. Ia kemudian menghubungi tersangka Sri Ningsih (44) untuk mencarikan orangtua asuh anaknya.

Dalam kondisi hamil sembilan bulan, Darmini datang ke rumah Sri di kawasan jalan Slamet Riady, Palembang. Lalu Sri menjanjikan Rp 15 juta kepada Darmini sebagai jasa mengandung jika telah mendapatkan orangtua pengasuh bayi tersebut.

Selama masa mengandung, Darmini juga diberikan uang untuk kebutuhan membeli susu serta cek kehamilan.

"Saya sudah cerai dengan suami. Anak itu juga hasil di luar nikah dengan pacar saya. Pacar saya kabur. Bukan malu, tapi saya tidak ada uang untuk mengurusnya," ujar ibu tiga anak ini. *

Komentar