nusabali

Tetap Bantu Satpol PP Saat Ngejuk ODGJ

'Pawang' ODGJ I Wayan Nasta Pensiun

  • www.nusabali.com-tetap-bantu-satpol-pp-saat-ngejuk-odgj

Salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar yang kerap dijuluki ‘pawang’ orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), I Wayan Nasta, pensiun akhir tahun 2019.

GIANYAR, NusaBali

Kini, dia hanya diperbantukan pada instansi yang bertugas sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda) tersebut.

Ditemui, Minggu (19/1), dia mengaku siap membantu Satpol PP saat ngejuk (mengamankan,Red) ODGJ jika dibutuhkan.

Pria asli Kelurahan Abianbase, Kecamatan Gianyar tersebut memaparkan awal perjalanannya mengabdi di Pemda, kini Pemkab Gianyar. Dia memulai karier PNSnya dari pegawai honor, kemudian tenaga harian lepas. Karena ada peraturan pemutihan tenaga harian, dia diangkat sebagai PNS. "Saya mulai jadi tenaga honor di Pemkab Gianyar sejak tahun 1983," jelasnya.  

Dia hanya dua tahun mengabdi sebagai pegawai honor yang bertugas  menjaga keamanan dan ketertiban umum.  Tahun 1985, dia diangkat jadi tenaga harian lepas (THL). Karena niat mengabdi, ngayah, dan tekun sebagai THL selama 21 tahun, pengabdiannya membuahkan hasil. Tahun 2006, Nasta diangkat sebagai PNS melalui kebijakan pemerintah saat itu dengan pemutihan pegawai yang telah lama mengabdi.

Selama puluhan tahun bertugas di Satpol PP Gianyar, dia 100 kali lebih mengamankan ODGJ di Gianyar. "Kadang-kadang kami amankan ODGJ yang sudah pernah diamankan dan diajak ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli. Mungkin karena obatnya habis, membuat sakit jiwanya kumat," jelas Nasta.

Per 31/12/2019, dia sudah pensiun sebagai pegawai negeri di Satpol PP Gianyar. Namun karena jiwanya tetap terpanggil menjaga keamanan di Gianyar, tidak jarang Nasta menggunakan setengah pakaian dinas lapangan (PDL) patroli di lingkungan Pemkab Gianyar. Sesekali dia juga menyapa rekan-rekannya di Kantor Satpol PP. "Setelah pensiun tetap ngantor, tetapi tidak setiap hari. Kalau ada ODGJ ngamuk yang tidak bisa ditangani sama anggota baru, saya yang diminta mengamankan. Perlahan supaya ada generasi penerus lah," imbuhnya.

Selain membantu mengamankan ketika ada ODGJ mengamuk, dia pun menyibukkan diri dengan berolahraga. Dia melatih silat untuk beberapa anak didiknya. "Justru saat masih dinas banyak menangani ODGJ yang mengamuk, dan setelah pensiun malah tidak ada yang mengamuk," imbuhnya.

Sampai saat ini, bagaimana teknik Nasta menghadapi ODGJ tidak ada yang mengetahui secara pasti. Terlebih ODGJ tersebut mengamuk, bahkan dengan membawa senjata tajam. Anehnya ketika saat didekati dengan Nasta, rata-rata ODGJ menjadi baik dan mau memdengarkan arahan dari Nasta.  "Biasanya saya hanya kasi tahu baik-baik, apalagi bawa senjata sangat berisiko sekali. Sing dadi keto, jang tiyuke, (tidak boleh begitu, taruh pisaunya). ‘’Setelah itu, kami beri roti atau air. Pasti ODGJ tersebut mau menuruti nasihat yang kita sampaikan. Karena memang harus diperhatikan mereka," imbuhnya. *nvi

Komentar