nusabali

Calon Perbekel Termuda Tumbangkan Incumbent

  • www.nusabali.com-calon-perbekel-termuda-tumbangkan-incumbent

Menangnya calon perbekel termuda, Ari Anggara, di Pilkel Batuan, Kecamatan Sukawati, ini diapresiasi Bupati Gianyar, Made ‘Agus’ Mahayastra, .

GIANYAR, NusaBali

Calon Perbekel termuda dalam Pemilihan Perbekel (Pilkel) serentak Kabupaten Gianyar, Ari Anggara, 28, asal Banjar Puaya, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar raup suara 1.755 suara, Minggu (19/1). Dengan raihan suara itu, pemuda yang akrab disapa Ari ini tumbangkan incumbent I Nyoman Netra yang hanya memperoleh 1.398 suara. Pemuda kelahiran 3 September 1991 ini unggul 357 suara dari pesaing terberatnya itu.

Dari hasil penghitungan suara, Ari unggul di 2 TPS banjarnya sendiri dengan perolehan 887 suara. Hampir di total 13 TPS, Ari memperoleh dukungan puluhan hingga ratusan suara. Perbekel terpilih Ari Anggara ketika ditanya terkait kemenangannya mengaku masih belum percaya.

“Astungkara, sempat belum percaya. Tapi ini sudah fakta,” ujar pria bergelar akademik SPd dan MSc ini. Dalam Pilkel ini Ari bertarung melawan 4 kandidat lain, yakni I Made Suarta asal Banjar Penataran, I Ketut Arsana asal Banjar Peninjoan,  AA Panca Limantara dari Banjar Gede, serta I Nyoman Netra (incumbent) dari Banjar Jeleka. Ari pun mengaku tidak ada melontarkan sesangi atau kaul.

Hanya saja, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasutri I Made Murka dengan almarhum Ni Nyoman Hariani ini mengaku akan merealisasikan visi misinya maju menjadi calon perbekel. "Nenten ada masesangi. Tiyang cuma berjanji akan memberikan yang terbaik untuk Desa Batuan. Astungkara ke depan kita akan upayakan berkolaborasi, baik antar calon maupun dengan desa adat di wilayah dinas Batuan. Semua janji dalam visi misi tiyang terukur dan terencana. Semoga bisa," ujarnya optimis.

Sementara dilihat dari tingkat partisipasi pemilih, dari total 6.570 DPT Pilkel Batuan, pemilih yang menggunakan hak suaranya sebanyak 5.690 orang dengan total suara sah 5.642 suara. “Antusias masyarakat Batuan untuk memilih cukup tinggi. Kami catat yang tidak hadir hanya 880 orang pemilih,” kata Ketua Panitia Pilkel Batuan, Komang Susana. Dijelaskan pula, pasca penghitungan suara di masing-masing TPS dilanjutkan dengan rapat pleno rekapitulasi suara di kantor desa setempat. “Jam 5 sore ini juga langsung penetapan perbekel terpilih,” jelasnya.

Menangnya calon termuda ini diapresiasi Bupati Gianyar, Made ‘Agus’ Mahayastra. "Sekarang memang cukup banyak yang muda. Ari ini luar biasa, alumni UGM bertarung dan menang. Dia juga berkecimpung jadi Sekretaris Badan Ekonomi Kreatif Gianyar," ungkap Agus Mahayastra diwawancara usai memantau quick count penghitungan perolehan suara Pilkel serentak di kantornya, kemarin sore.

Dia berharap, Perbekel terpilih di 29 desa baik itu incumbent maupun new comer agar sejalan dengan Pemkab Gianyar. "Ke depan harus nyambung program visi misi Bupati dengan program desa. Baik dalam hal infrastruktur, SDM, pengentasan kemiskinan dan lainnya," harapnya.

Sebelumnya diberitakan, Perbekel termuda terpilih Ari Anggara mengaku tertarik maju bertarung karena dukungan penuh dari Banjar Puaya. "Masyarakat Puaya kompak mendukung, saya tidak ingin menyia-nyiakan kepercayaan masyarakat," ujarnya.

Sepengetahuannya, Banjar Puaya yang memiliki jumlah pemilih terbanyak belum pernah meloloskan Perbekel. "Yang nyalon dari Banjar Puaya pernah tahun 2006 dan 2012 tapi tidak lolos. Saat ini saya optimis, karena dukungan dari banjar sekala niskala," ujarnya.

Di mata masyarakat, Ary Anggara yang lulusan S2 Universitas Gajah Mada (UGM) jurusan Ekologi Konservasi Fakultas Biologi ini dijadikan panutan. Sejak Tahun 2018, Ari Anggara aktif mengembangkan ekonomi kreatif. Dia kerja di Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta sekaligus di Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ari juga masuk tim Bupati Gianyar untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Tim World Craft City ini. Di sela-sela itu, Ari juga membuat Yayasan Ganesa Mada yang tujuan utamanya untuk mengembangkan ekonomi kreatif berbasis seni budaya. "Salah satu produk saya berupa Wayang Garuda modifikasi. Jadi ada nilai tambah ekonomi terhadap produk budaya," jelasnya. *nvi

Komentar