nusabali

Tukad Sangsang Dinormalisasi, Wujudkan Objek Wisata Kano

  • www.nusabali.com-tukad-sangsang-dinormalisasi-wujudkan-objek-wisata-kano

Pemerintah Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem menggelar normalisasi tukad Sangsang di Banjar Duda.

AMLAPURA, NusaBali
Normalisasi tukad Sangsang bertujuan untuk mewujudkan objek wisata selfie dan kano. Biaya normalisasi didanai dengan Alokasi Dana Desa (ADD) Desa Duda tahun 2020 dengan anggaran Rp 114 juta. Target normalisasi sepanjang 4 kilometer hingga tembus di Banjar Padangtunggal, Desa Duda.

Perbekel Desa Duda, I Gusti Agung Ngurah Putra mengatakan, normalisasi tukad Sangsang rencananya multi years. Ada pekerjaan lanjutan di tahun 2021. Tujuan utama normalisasi tukad sangsang agar sungai tidak kumuh. Selama ini dijadikan tempat pembuangan sampah (TPS) liar. Banyak tumpukan sampah plastik. Tukad Sangsang juga berfungsi untuk nganyut atau melarung abu usai acara ngaben. “Perlu dibersihkan ahar aliran air ke irigasi jadi lancar. Bebatuan di tengah sungai dipindahkan agar terlihat rapi,” ungkap Gusti Ngurah Putra ditemui di Tukad Sangsang, Minggu (19/1).

Gusti Ngurah Putra mengatakan, tanaman yang tumbuh liar di tepi sungai juga dibersihkan. “Alur tukad Sangsang cocok untuk wisata kano. Saya sudah sempat coba, airnya tidak begitu deras dan tidak terlalu kecil. Penataan di sepanjang tepian tukad Sangsang untuk wisata selfie,” jelasnya. Ditambahkan, meski ada penataan, tukada Sangsang tetap berfungsi sosial untuk nganyut. Usai nganyut, bade jenazah segera dibersihkan agar aliran air sungai tidak tersumbat.

Kegiatan normalisasi tukad Sangsang kemarin juga dihadiri Bendesa Adat Duda yang mewilayahi Desa Duda dan Desa Duda Timur, I Komang Sujana. “Di alur Tukad Sangsang ini sebagai jalan terakhir sang pitara usai menggelar upacara ngaben. Selayaknya dibersihkan agar tidak kumuh,” kata Komang Sujana. Dikatakan, Desa Adat Duda bersinergi dengan Desa Duda untuk menormalisasi tukad Sangsang. Penataan menggunakan alat berat. Usai penataan diharapkan mendatangkan pemasukan untuk Desa Duda dan Desa Adat Duda. “Jika sudah bersih kami jadikan objek wisata agar ada pendapatan asli desa,” ungkap Komang Sujana. *k16

Komentar