nusabali

Pernak-Pernik Imlek Mulai Ramaikan Denpasar

  • www.nusabali.com-pernak-pernik-imlek-mulai-ramaikan-denpasar

Mulai dari lampion hingga amplop angpao sudah disiapkan toko-toko yang menjual pernak-pernik Imlek.

DENPASAR, NusaBali.com
Hari raya Imlek di tahun ini jatuh pada hari Sabtu, tanggal 25 Januari 2020. Namun layaknya sebuah hari raya, umat yang merayakannya pastilah mempersiapkan hari raya ini dari jauh-jauh hari. Bahkan, umat atau etnis Tionghoa biasanya mulai mempersiapkan hari raya ini sejak sebulan sebelum perayaan puncaknya.

Toko-toko yang menjual pernak-pernik dan alat-alat perayaan tahun baru China ini pun sudah mulai diwarnai nuansa warna merah dan mulai ramai didatangi masyarakat yang mencari keperluan perayaan Imlek tahun ini. Seperti yang misalnya terlihat di UD Surya Baru, kawasan pertokoan Udayana, Denpasar. Toko ini menjual beragam pernak-pernik Imlek seperti lampion, tulisan untuk ditempelkan di pintu, dan yang wajib di Hari Raya Imlek, yakni amplop khas berwarna merah untuk angpao kepada sanak saudara. Aksesoris yang didominasi warna merah membuat suasana Imlek semakin terasa.

Pemandangan serupa juga terlihat di toko Mutiara Bali, Jalan Dr Sutomo Denpasar. Toko yang sehari-harinya memang menjual keperluan persembahyangan umat Buddha ini juga didominasi oleh warna merah oleh pernak-pernik khas imlek.

Dari penelusuran NusaBali.com ke dua toko tersebut, ternyata aksesoris berupa tulisan tempel, lampion, dan amplop angpao menjadi jenis perlengkapan imlek yang paling banyak dicari. Namun, dibandingkan dengan tahun lalu, tingkat penjualan mengalami penurunan karena sepinya pembeli.

"Tahun ini sepi sih, mungkin karena Imlek yang berdekatan dengan Natal, atau memang perekonomian lagi lesu," ujar Surya Halim, pemilik toko Surya Baru Grosir.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Andi Wijaya, pemilik toko Mutiara Bali. "Mungkin karena hotel-hotel, mall, atau bank juga merayakan, namun peralatan dari tahun lalu itu disimpan untuk digunakan lagi di tahun ini, jadi tahun ini mereka hanya membeli sedikit saja," imbuhnya.

Turunnya tingkat penjualan ini turut mempengaruhi kuantitas atau jumlah barang yang turut dijual. "Seperti gantungan dengan lambang shio itu, kami stok hanya sedikit. Karena lain dengan hiasan yang lain yang bisa digunakan lagi tahun depan, kalau membeli perlambang shio tapi momennya sudah lewat kan harus menunggu 12 tahun lagi baru bisa digunakan. Sekarang kami sediakan yang hiasan shio tikus secara terbatas dan sekarang sudah habis terjual," lanjut Andi Wijaya.

Sementara itu, belum bisa dipastikan apakah penjualan akan mengalami peningkatan mendekati puncak peringatan hari raya imlek. "Bisa saja menurun, karena biasanya sebulan sudah mulai persiapan," komentar Surya Halim.

Sebaliknya, Andi Wijaya optimis akan adanya penjualan mendekati tanggal 25 Januari mendatang. "Ada saja biasanya yang beberapa hari sebelum hari raya baru mencari keperluan, padahal dari jauh-jauh hari sudah ada," tuntasnya.*yl

Komentar