nusabali

Wisman China Wajib Lewati Screening

  • www.nusabali.com-wisman-china-wajib-lewati-screening

Dengan meningkatnya keamanan serta mengaktifkan sistem screening di terminal kedatangan bisa mendeteksi lebih cepat wisatawan yang terdampak.

MANGUPURA, NusaBali

Wisatawan asal China masih menjadi nomor satu terbanyak datang ke Pulau Dewata. Namun, seiring dengan adanya isu penyakit pneumonia berat yang belakangan ini terjadi di negeri tirai bambu itu, membuat petugas KKP dan Angkasa Pura I meningkatkan keamanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Bahkan, selama beberapa hari ini, seluruh penumpang asal China harus melewati screening suhu badan.

Kepala Bidang Upaya Kesehatan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar, I Putu Alit Sudarma menerangkan, peningkatan kewaspadaan terhadap wisatawa asal China ini sesuai dengan surat edaran dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan Nomor PM :04.02/III/43/2020 pada tanggal 5 Januari lalu, membuat seluruh jajaran meningkatkan pengamanan di sejumlah akses masuknya wisatawan China ke Indonesia, termasuk melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Tuban.

Diakuinya, pasca keluarnya surat edaran itu, pada 9 Januari lalu, pihaknya bersama-sama dengan Angkasa Pura I dan jajaran lainnya memberlakukan screenning suhu tubuh bagi seluruh wisman China saat baru tiba di Bali. "Setelah surat edaran turun, pada 9 Januari lalu kita rapat koordinasi dan langsung memberlakukan screenning itu. Jadi setiap penumpang/wisatawan China yang baru turun otomatis melewati pemeriksaan screening itu. Sehingga, bisa memantau suhu tubuh mereka," katanya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Jumat (17/1) siang.

Dari hasil rapat koordinasi itu pula, bahwa maskapai yang melakukan penerbangan langsung dari China ke Denpasar untuk wajib menyerahkan General Declaration (Gendec) ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar sebelum mendarat. Pun terkait adanya indikasi penumpang yang sakit, diharapkan agar segera melapor ke petugas di bandara sebelum tiba di bandara. Dengan adanya mekanisme itu, Putu Alit Sudarma berharap agar setiap maskapai yang terbang langsung untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh penumpang terkait adanya beberapa tindakan termasuk melewati screenning. "Karena seluruh hasil rapat koordinasi itu kita sampaikan ke semua maskapai yang melayani rute terbang langsung. Peran serta mereka dalam memberikan informasi sangat dibutuhkan dalam mencegah penyebaran virus pneumonia berat itu," harapnya.

Sementara, Comunication and Legal Section Manager Angkasa Pura 1 Arie Ahsanurrohim menerangkan, kewaspadaan penyebaran penyakit melalui Bandara Internasional Ngurah Rai sudah diantisipasi oleh pihaknya bersama KKP. Dengan meningkatnya keamanan serta mengaktifkan sistem screening di terminal kedatangan bisa mendeteksi lebih cepat wisatawan yang terdampak. "Tentu kita meningkatkan kewaspadaan juga. Namun, ranah ini masih dibawah kewenangan KKP. Intinya kita mendukung penuh dalam mengantisipasi masuknya penyakit itu melalui bandara ke Bali,"akunya.

Untuk diketahui, China didera penyakit pneumonia berat ini khusus di wilayah Wuhan. Awalnya, orang yang terdampak mencapai 27 kasus. Namun, hingga awal Januari, tercatat adanya peningkatan menjadi 44 kasus. Belum diketahui secara pasti penyebab munculnya penyakit itu. Namun, sebagian besar yang menderita dari warga yang bekerja di pasar ikan. Meski demikian, belum diketahui penyebab. Sementara, untuk penyebaran dari manusia ke manusia juga masih di kaji.*dar

Komentar