nusabali

Nyoman Ondo Dapat 'Durian Runtuh'

Ditunjuk Gantikan Posisi Sudiasa yang Kena Sanksi

  • www.nusabali.com-nyoman-ondo-dapat-durian-runtuh

“Ya namanya nasib lagi apes, banggeang sampun (biarlah sudah, Red). Yang penting ambil hikmah positifnya” (Mantan Sekretaris Komisi II DPRD Gianyar)

GIANYAR, NusaBali
Dicopotnya Ketut Sudiasa sebagai Sekretaris Komisi II DPRD Gianyar akibat kasus indisipliner saat mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di arena Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1) hingga Minggu (12/1) lalu menjadi ‘durian runtuh’ bagi kader moncong putih lainnya, Nyoman Ondo Wirawan.

Politikus senior asal Desa Taro, Kecamatan Tegallalang ini ditunjuk menggantikan Sudiasa. Surat penunjukan Nyoman Ondo bernomor:37/EX/DPC-02.03/1/2020 pertanggal 14 Januari 2020. Surat penugasan ditandatangani langsung oleh Ketua DPC PDIP Gianyar Made Mahayastra dan Sekretaris DPC PDIP I Ketut Sudarsana.

Sudiasa dicopot bersama delapan kader moncong putih asal Tabanan, Bangli dan Jembrana karena meninggalkan rakernas saat acara berlangsung. Surat pencopotan dari jabatan Fraksi PDIP dan kelengkapan dewan dikeluarkan langsung oleh DPD PDIP Bali.

Ketua DPC PDIP Gianyar, Made Agus Mahayastra menyebutkan, langkah DPC PDIP Gianyar itu adalah meneruskan instruksi DPD PDIP Bali tentang penegakan disiplin partai. Menurut Mahayastra yang juga Bupati Gianyar ini, kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi semua kader partai agar menjaga disiplin untuk membangun partai.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPC PDIP Gianyar I Made Mahayastra mengakui bahwa satu orang kadernya yakni Ketut Sudiasa harus dikenai sanksi. Mahayastra mengungkapkan, saat rakernas berlangsung kader tersebut hanya beberapa meter di luar pintu. Namun dipastikan masih berada di gedung tempat berlangsungnya rakernas. “Dia masih di sana hanya di luar pintu saja, jarak beberapa meter dari pintu, alasan keluar mungkin makan atau kencing, tetapi itu tidak diterima sama DPP dan langsung di sanksi,” katanya.

Sementara itu, mantan Sekretaris Komisi II DPRD Gianyar Ketut Sudiasa saat dikonfirmasi enggan merinci tentang tindakannya yang dianggap sebagai pelanggaran tersebut. “Ya namanya nasib lagi apes, banggeang sampun (biarlah sudah, Red). Yang penting ambil hikmah positifnya,’’ jelas anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar periode (2014-2019) – (2019-2023) ini.

Wakil rakyat asal Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar ini mengaku sangat sadar, apa yang dilakukan hingga berbuah sanksi dari DPD PDIP, merupakan tindakan salah yang tidak disengaja. ‘’Tiyang (saya) jadikan pengalaman tiyang ini sebagai guru utama untuk menuju langkah yang lebih baik,’’ jelas anggota DPRD Gianyar yang mantan Perbekel Pupuan, Kecamatan Tegallalang ini.

Sebagai kader partai yang taat azas, Sudiasa mengaku, menerima dengan ikhlas segala instruksi partai, meski di dalamnya berupa sanksi pencabutan jabatan Sekretaris Komisi II DPRD Gianyar. Oleh karena itu, dia menyatakan tak perlu mengklarifikasi keputusan partai tersebut kepada pimpinan partai. “Saya hanya bisa menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan mengingatkan agar saya menjadi lebih sigap,” ucapnya.*nvi lsa

Komentar