nusabali

Nama Veda Diganti Tokoh Pewayangan

  • www.nusabali.com-nama-veda-diganti-tokoh-pewayangan

Elvindo minta maaf, akui cari referensi soal Veda dari Google

JAKARTA, NusaBali

Protes Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) kepada PT Indo Jaya Motor terkait pemakaian nama Veda untuk motor listrik langsung direspon pihak Electronic Vehicle Indonesia atau disingkat Elvindo. Pihak Elvindo akhirnya memutuskan untuk mengganti nama Veda dengan nama tokoh pewayangan dalam Hindu.

Hal itu terungkap dari hasil pertemuan antara KMHDI dan pihak Elvindo, Kamis (16/1) di kantor Elvindo yang terletak di Kamal Muara, kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Dari PP KMHDI ada I Kadek Andre Nuaba (Ketua Presidium PP KMHDI), I Made Sudana Yasa (Sekjen PP KMHDI) dan I Wayan Yogi Mirzagita (Ketua Departemen Sosial Kemasyarakatan).

Hadir pula I Nyoman Brahmandita (Sekjen FA KMHDI) dan anggota Komisi VI DPR RI Nyoman Parta. Mereka diterima Presiden Direktur Elvindo, Hengky Wijaya beserta jajarannya.

Dari pertemuan itu, pihak Elvindo menyatakan tujuan mereka menamakan motor listrik dengan nama Veda dengan maksud untuk mengangkat budaya Indonesia dan mempopulerkan kembali tokoh-tokoh pewayangan. Sayang pengetahuan mereka terbatas. Mereka hanya mendapat informasi dari mesin pencari google.

"Mereka mengira Veda berbeda dengan Weda. Namun, setelah tahu mereka batal menggunakan nama Veda untuk motor listriknya," ujar Andre kepada NusaBali usai pertemuan, Kamis (16/1). Sebagai gantinya, mereka akan menamakan motornya dengan nama tokoh pewayangan lain.

Sementara mengenai motor listrik yang menggunakan nama Bisma, Arjuna dan Rama tidak diganti. KMHDI justru mensupport sebagai bentuk mempopulerkan tokoh pewayangan yang erat dengan peradaban Hindu.

Anggota Komisi VI DPR RI Nyoman Parta mengapresiasi penggunaan nama tokoh pewayangan Hindu. "Mereka (Elvindo) sangat mendengar masukan dari kami. Darisana mereka belajar untuk lebih berhati-hati dan harus punya tim ahli agar tidak ada kesalahan lagi," kata Andre.

Bagi Andre, langkah Elvindo untuk batal menggunakan nama Veda menunjukan itikad baik, sehingga KMHDI menganggap persoalan selesai.

Hal sama dikatakan Sekum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Ketut Parwata. Parwata mengatakan, pihaknya tidak akan menempuh jalur hukum.

"Kami tidak berpikir ke arah sana, tapi jika ada umat Hindu secara perorangan yang ingin menempuhnya kami tidak menghalangi," ucap Parwata. Parwata mengatakan, dengan kejadian itu dia berharap kepada semua pihak agar lebih berhati-hati menggunakan idiom agama Hindu baik untuk nama anak, gedung, barang, jalan dan perusahaan.

Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI Ketut Widnya menuturkan, penggunaan nama Veda untuk motor listrik sangat sensitif, karena itu adalah nama kitab suci agama Hindu. Oleh karena itu, dia mengapresiasi langkah yang ditempuh KMHDI untuk berdialog dengan produsen motor tersebut dan menyatakan keberatan atas penggunaan nama Veda.

"Jadi kami anggap sudah selesai. Kami tidak berpikir untuk mengambil jalur hukum, karena mereka erjanji mengganti nama produknya," papar Widnya. *k22

Komentar