Golkar Tabanan Buka Penjaringan Bakal Cabup-Cawabup
Setelah ditunggu lama, akhirnya DPD II Partai Golkar Tabanan membuka penjaringan bakal calon Bupati dan calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) untuk Pilkada Tabanan 2020.
TABANAN, NusaBali
Golkar buka penjaringan secara terbuka bagi kader maupun non kader. Ketua Tim Penjaringan, I Made Asta Dharma mengatakan, penjaringan berlangsung selama dua pekan, 16 sampai 31 Januari 2020. Dengan telah dibukanya penjaringan diharapkan para kader maupun non kader bisa mengambil formulir dan dikembalikan pada Sabtu, 1 Februari 2020 dari pukul 08.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita.
“Kami terbuka, silakan disebarluaskan mencari putra-putri terbaik Tabanan untuk Pilkada 2020,” ujar di Kantor DPD II Golkar Tabanan, Kamis (16/1).
Dijelaskan, syarat untuk mengikuti penjaringan bakal calon bupati mapun wakil bupati, pertama adalah mau menjalin komunikasi dengan Partai Golkar. Kedua, tentunya menyiapkan segala sesuatu. Sebab, setelah proses pendaftaran terhadap kandidat calon, Golkar akan mengadakan survei. “Kalau sudah daftar, bakal calon akan disurvei, yang mana sudah siap segalanya maka itu akan diunggulkan,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Ketua DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Wirya mengatakan, penjaringan bakal Cabup-Cawabup di Golkar berdasarkan tatanan. Dimana survei bakal calon seluruh Bali dilakukan pada Februari 2020. “Tim sudah jadwalkan seluruh kegiatan. Nanti setelah penyerahan formulir, calon akan disurvei elektabitas tokoh di Tabanan yang mau menggunakan kendaraan Golkar. Setelah hasil survei baru digodok mana yang akan diunggulkan,” tegasnya.
Kata Wirya, penjaringan di Golkar akan dilakukan bertahap, pelan namun pasti. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi lawan. “Strategi sudah pasti (disipkan) agar bisa unggul,” katanya.
Menurut Wirya, Pilkada Tabanan tahun 2020 ini adalah moment bagus, karena diakui masyarakat sudah melihat perkembangan dari reformasi untuk perubahan yang lebih baik. “Ini adalah moment yang paling bagus bagi kami untuk menang,” tandasnya.
Asta Dharma menambahkan lagi, usai melakukan penjaringan, DPD II Partai Golkar akan menjajaki koalisi, sebab syarat untuk mengajukan calon Bupati Partai Golkar harus memiliki 20 persen. “Karena Partai Golkar di Tabanan hanya mencapai 12,5 persen (5 kursi) kita pastinya mengadakan koalisi, dan sekarang pun kita masih dalam penjajakan koalisi kemungkinan Golkar dengan Partai Nasdem,” imbuhnya. *des
“Kami terbuka, silakan disebarluaskan mencari putra-putri terbaik Tabanan untuk Pilkada 2020,” ujar di Kantor DPD II Golkar Tabanan, Kamis (16/1).
Dijelaskan, syarat untuk mengikuti penjaringan bakal calon bupati mapun wakil bupati, pertama adalah mau menjalin komunikasi dengan Partai Golkar. Kedua, tentunya menyiapkan segala sesuatu. Sebab, setelah proses pendaftaran terhadap kandidat calon, Golkar akan mengadakan survei. “Kalau sudah daftar, bakal calon akan disurvei, yang mana sudah siap segalanya maka itu akan diunggulkan,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Ketua DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Wirya mengatakan, penjaringan bakal Cabup-Cawabup di Golkar berdasarkan tatanan. Dimana survei bakal calon seluruh Bali dilakukan pada Februari 2020. “Tim sudah jadwalkan seluruh kegiatan. Nanti setelah penyerahan formulir, calon akan disurvei elektabitas tokoh di Tabanan yang mau menggunakan kendaraan Golkar. Setelah hasil survei baru digodok mana yang akan diunggulkan,” tegasnya.
Kata Wirya, penjaringan di Golkar akan dilakukan bertahap, pelan namun pasti. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi lawan. “Strategi sudah pasti (disipkan) agar bisa unggul,” katanya.
Menurut Wirya, Pilkada Tabanan tahun 2020 ini adalah moment bagus, karena diakui masyarakat sudah melihat perkembangan dari reformasi untuk perubahan yang lebih baik. “Ini adalah moment yang paling bagus bagi kami untuk menang,” tandasnya.
Asta Dharma menambahkan lagi, usai melakukan penjaringan, DPD II Partai Golkar akan menjajaki koalisi, sebab syarat untuk mengajukan calon Bupati Partai Golkar harus memiliki 20 persen. “Karena Partai Golkar di Tabanan hanya mencapai 12,5 persen (5 kursi) kita pastinya mengadakan koalisi, dan sekarang pun kita masih dalam penjajakan koalisi kemungkinan Golkar dengan Partai Nasdem,” imbuhnya. *des
Komentar