nusabali

Paket Jembatan dan Jalan Senilai Rp 12 Miliar Molor

  • www.nusabali.com-paket-jembatan-dan-jalan-senilai-rp-12-miliar-molor

Proyek pembangunan paket jembatan dan jalan penghubung Munduk Andong – Titi Galar Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan, senilai Rp 12 miliar lebih molor.

TABANAN, NusaBali

Penyebab molornya proyek yang didanai BKK Provinsi Bali ini karena kendala cuaca, pembangunan proyek kerap diguyur hujan. Rekanan masih diberikan perpanjangan waktu 50 hari untuk proses penuntasan.

Sesuai data di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan, nama kegiatan proyek itu adalah Peningkatan Jalan Patung Jagung/Titi Galar.

Nilai kontrak untuk pembangunan paket jembatan dan jalan tersebut Rp 12.159.728.489. Anggaran itu bersumber dari BKK Provinsi Bali dengan waktu pengerjaan dari 5 Agustus sampai 20 Desember 2019.  

Panjang jembatan yang dibuat sepanjang 40 meter dengan lebar 7 meter sudah termasuk trotoar dan panjang perkerasan mencapai 6,2 meter. Sementara panjang jalan yang dibuat mencapai 7 kilometer.

Sebelum dibangun jembatan, kondisi awal lokasi itu berupa jalan tikungan tajam kemudian menanjak. Untuk menghindari kecelakaan maka diusulkan membuat jembatan dan jalan oleh PUPRPKP Tabanan di 2018, dan terealiasi di tahun 2019.

Pantauan di lapangan, jembatan dan jalan tersebut memang belum tuntas. Masih ada sejumlah bagian yang perlu finishing. Sejumlah pekerja sedang melakukan pekerjaan, dan material di ujung jembatan pun belum dibereskan. “Memang belum selesai sesuai jadwal yang ditentukan,” ujar Kabid Bina Marga Dinas PUPRPKP Tabanan I Gede Partana, Rabu (15/1).

Dikatakannya, sesuai dengan kontrak proyek jembatan dan jalan itu harus rampung di 20 Desember 2019. Namun sayang per 15 Januari 2020 belum tuntas. “Sebenarnya tinggal finishing saja, karena sekarang 99,9 persen sudah rampung,” kata Partana.

Meskipun demikian, karena pengerjaan tak sesuai kontrak pihaknya telah menjatuhkan denda kepada rekanan dari l 21 Desember 2019 sampai dengan proyek itu selesai. “Jumlah denda belum kita bisa hitung, kapan dia selesai baru bisa hitung denda. Tetapi minggu-minggu ini akan tuntas itu,” sebutnya.

Partana mengaku bahwa molornya pengerjaan proyek tersebut lantaran cuaca tak mendukung. Proyek kerap kali diguyur hujan yang mengganggu aktivitas pengerjaan tersebut. “Kami masih berikan batas pengerjaan terhadap rekanan hingga 50 hari. Dan akan kami awasi terus,” tandasnya.

Untuk diketahui jembatan penghubung ini merupakan jalur alternatif dari kota Tabanan menuju Bedugul tembus ke Singaraja. Jalan tersebut sering dijadikan jalur alternatif pengalihan arus lalu lintas ketika terjadi kemacetan di jalan raya jurusan Singaraja – Denpasar via Kecamatan Baturiti.

Selama pembangunan jembatan tersebut, jalur itu ditutup. Memang ada jalur alternatif untuk menuju Bedugul yakni dari Banjar Munduk Andong ke arah utara. Namun melihat kondisi jalan, kendaraan besar kemungkinan besar kesulitan melintas karena jalan terlalu menanjak dan curam. Di samping itu jaraknya lumayan jauh karena harus memutar arah. *des

Komentar