nusabali

Pegawai TU Gantung Diri di Kos

Sebelum Ulah Pati Kirim WA Pemberitahuan ke Sang Pacar

  • www.nusabali.com-pegawai-tu-gantung-diri-di-kos

Pesan tersebut bertuliskan ‘nanti tolong mayat saya dibawa ke Singaraja’. Lalu dijawab oleh sang pacar ‘jangan bilang begitu’.

GIANYAR, NusaBali
Seorang pegawai tata usaha (TU) di salah satu SD swasta di Denpasar, Ni Ketut Erna Sukmawati, 31, nekat gantung diri di kamar kosnya Banjar Pengambangan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Senin (13/1) malam.

Informasi dihimpun, korban yang asal Banjar Dinas Kalisada, Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Buleleng ini sejatinya sudah mengutarakan niatnya untuk gantung diri sejak pukul 15.08 Wita kepada sang pacar, I Ketut Sudarma, 34, lewat Whatsapp (WA). Ketika itu, pacar korban yang berasal dari Banjar Sibang, Desa Petemon, Kecamatan Seririt, Buleleng sedang berjualan di wilayah Desa Lodtunduh, Ubud.

Pesan tersebut bertuliskan ‘nanti tolong mayat saya dibawa ke Singaraja’. Lalu dijawab oleh sang pacar ‘jangan bilang begitu’. Oleh karena merasa tidak ada masalah, pesan terakhir itu pun tidak digubris. Hingga akhirnya sekitar pukul 19.30 Wita, Ketut Sudarma mengirim pesan pada korban dengan bahasa ‘ma, jadi latihan mengemudi?’. Namun pesan tersebut hanya centang satu. Ketut Sudarma langsung inisiatif untuk menelepon, tapi tidak ada jawaban. Saat itulah, Ketut Sudarma bergegas menutup dagangan untuk menengok kondisi pacarnya di kos-kosan.

Setibanya di kos, Sudarma langsung membuka pintu kamar karena tidak terkunci. Melihat isi kamar kosong, kemudian dia mencari pacarnya tersebut ke kamar mandi, saat itu ditemukan korban sudah dalam kondisi tergantung menggunakan selendang warna kuning yang diikat di ventilasi kamar mandi. Bersama tetangga kos, jasad korban diturunkan dan langsung dilarikan ke UGD RS Premagana Batubulan yang tak jauh dari TKP. Namun sayang nyawa Ketut Erna tidak tertolong.

Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Iptu IGN Jaya Winangun, dikonfirmasi Selasa (14/1) membenarkan kasus bunuh diri tersebut. Dia menjelaskan saksi sempat melarikan korban ke UGD RS Premagana Batubulan untuk mendapatkan pertolongan medis. Pada saat tiba di RS Premagana korban dalam keadaan muka sudah membiru, tangan dan ujung jari sudah dalam keadaan kaku bahkan berbau pesing.

“Sempat tim medis melakukan pacu jantung sebanyak satu kali karena korban sudah tidak bernafas. Selanjutnya selama di RS Premagana dilakukan observasi selama dua jam,” jelas Iptu Winangun. Sedangkan saat dikonfirmasi pemilik kos, Dewa Gede Surabawa, mengatakan korban bersama pacarnya mulai kos sejak Desember 2019 lalu. Dia pun mengaku tidak tahu menahu terkait masalah yang dialami korban sehingga sampai mengambil jalan nekat bunuh diri.

"Baru satu bulan mereka kos di sini, saya juga kaget mendapat kabar seperti itu karena saya tinggal jauh dari kos-kosan,” ungkapnya. Dalam satu area kos, dikatakan terdiri dari 10 kamar. Pasca kejadian tersebut, pihaknya pun berencana melakukan pecaruan pada Budha Kliwon Gumbreg, Rabu (15/1) hari ini. *nvi

Komentar