nusabali

Palinggih Pura Puseh Bantang Hangus Terbakar

  • www.nusabali.com-palinggih-pura-puseh-bantang-hangus-terbakar

Krama sempat memukul kulkul bulus tanda bahaya dan bencana.

BANGLI, NusaBali

Dua bangunan suci yakni Palinggih Bale Arca dan Bale Saka Enam di Pura Puseh Desa Adaat Bantang, Kecamatan Kintamani, Bangli, terbakar, Sabtu (11/1) malam. Kebakaran ini diduga akibat percikan dupa. Musibah ini baru diketahui pada Minggu (12/1) sekitar pukul 06.00 Wita.

Perbekel Desa Bantang, I Gede Sukajaya saat dikonfirmasi membenarkan musibah kebakaran di Pura Puseh Desa Adat Bantang. “Lokasi pura di areal hutan dan jauh dari pemukiman penduduk. Kebakaran menghanguskan bale saka enam dan palinggih bale arca. “Ada beberapa arca tersimpan di bangunan tersebut,” ungkap Gede Sukajaya. Sebelum kebakaran, sejumlah sekaa teruna mareresik atau gotong royong saat purnama di pura. Usai sembahyang bersama diduga ada dupa yang yang masih menyala dan memicu terjadinya kebakaran. “Ini baru dugaan awal. Jika karena sisa dupa tentu api tidak langsung besar namun secara perlahan," sebutnya.

Pemadaman dilakukan secara manual oleh krama. Setelah api dapat dipadamkan, satu unit damkar datang melakukan pendinginan. “Untuk pemadaman kami sempat kukul bulus sehingga seluruh warga berdatangan dan membatu proses pemadaman. Sekitar pukul 09.00 Wita satu unit damkar tiba di lokasi untuk melakukan pendinginan,” terangnya. Kerugian ditaksir Rp 400-  Rp500 juta. Pangemon akan melakukan paruman dalam waktu dekat. “Untuk langkah selanjutnya pasca kebakaran akan dilakukan paruman dan juga akan menayakan kepada orang pintar,” jelasnya.

Sementara palinggih di Pura Puso, Dusun Kayang, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, tertimpa dahan beringin, Sabtu (11/1) sekitar pukul 20.00 Wita. Satu palinggih rusak berat dan satu palinggih rusak ringan. Evakuasi pohon tumbang baru dilakukan pada Minggu (12/1). Pohon tumbang terjadi pasca hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah tersebut. Pasca kejadian, petugas BPBD terjun ke lokasi dan melakukan evakuasi bersama krama pangempon. “Sebelum melakukan evakuasi, diawali proses upacara yadnya oleh pihak pangempon pura. Proses evakuasi sendiri berlangsung beberapa jam,” ujarnya.

Selain itu, sebelum evakuasi dilakukan pula pemutusan jaringan listrik oleh pihak PLN. Kemudian dilanjutkan dengan penanganan oleh personel BPBD. Petugas memangkas dahan pohon yang melintang dan menimpa bangunan suci. Pemangkasan dikerjakan secara gotong royong oleh sejumlah pihak. Di antaranya oleh Babinsa dan Babimkamtimbas Desa Kayubihi beserta warga sekitar. “Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian itu. Karena di pura saat kejadian tak ada aktivitas keagamaan,” sebutnya seraya menyebutkan kerugian ditaksir Rp 75 juta. *esa

Komentar