nusabali

Pangdam IX Mayjen Susianto''Berburu Ki Raja' ke Desa Madenan

Durian Lokal, Tinggal 21 Pohon, Rencananya Dibudidayakan

  • www.nusabali.com-pangdam-ix-mayjen-susiantoberburu-ki-raja-ke-desa-madenan

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto menunjukkan ketertarikannya pada durian lokal khas Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng, pasca durian yang dinamai Ki Raja ini meraih juara dalam kontes buah durian lokal yang digelar oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di penghujung 2019 lalu.

SINGARAJA, NusaBali
Pangdam Benny Susianto langsung ‘berburu’ ke Desa Madenan guna merasakan sensasi makan buah durian Ki Raja, bersama sejumlah petinggi Kodam IX/Udayana, Sabtu (11/1) pagi.

Sekadar dicatat, pada kontes buah durian lokal yang digelar oleh Bupati Agus Suradnyana pada Selasa (31/12/2019), durian asal Desa Munduk Bestala, Kecamatan Seririt, bernama I Jalur, meraih juara I, kemudian durian Ki Raja meraih juara II (runner up), dan juara III adalah durian asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada bernama I Panji.

Pasca kontes tersebut, buah durian yang menjadi jawara langsung viral, termasuk durian Ki Raja. Buah durian Ki Raja memiliki kekhasan, mulai dari rasa, tekstur daging, dan nyaris tanpa biji.

Pangdam Benny Susianto bersama rombongan tiba di Desa Madenan sekitar pukul 10.30 Wita, dan langsung menuju salah satu kebun durian Ki Raja, milik Made Dwi Krisnayana, di Dusun Kelodan, Desa Madenan. Pangdam Benny Susianto sangat beruntung karena saat itu ada beberapa buah durian Ki Raja yang jatuh karena sudah matang. Durian ini tidak langsung jatuh ke tanah, namun masih menggantung karena pemiliknya mengikat dengan tali, menghindari pecah saat jatuh ke tanah.

Durian itu pun langsung dipetik, kemudian dinikmati oleh Pangdam bersama rombongan. Pangdam Benny Susianto tampak menikmati rasa dari buah durian Ki Raja.

Pangdam Benny Susianto mengatakan, durian Ki Raja harus dikembangkan secara serius. Dia yakin, ke depan durian Ki Raja bisa menjadi salah satu ikon pariwisata Bali dan menjadi komoditas ekspor.

“Ki Raja ini memiliki keistimewaan, durian ini tanpa biji. Bukan sekadar itu, rasanya pun tidak kalah dengan durian yang selama ini kita kenal, seperti Musang King. Dan ini menurut saya perlu dikembangkan sebagai daya tarik tersendiri guna meningkatkan wisata agro,” kata Jenderal bintang dua ini.

Menurut Jenderal kelahiran Jakarta, ini durian Ki Raja saat ini sangat viral di dunia maya. Oleh karena itu, dirinya mengajak masyarakat sekitar agar mengambil momentum yang baik ini untuk semakin mengembangkan durian Ki Raja.

“Masyarakat harus mau mengembangkan ini, lakukan pembibitan yang baik. Pemerintah daerah juga harus respons dengan baik pula. Support masyarakat di sini untuk mengembangkan durian ini,” imbuh Jenderal lulusan Akmil tahun 1987 ini.

Sementara menurut Made Dwi Krisnayana, pemberian nama durian Ki Raja merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada pemiliknya. Dulunya, durian itu dipelihara oleh Kaki Raja (Kakek Raja), hingga kini warga menyebut durian Ki Raja. Durian yang dipelihara oleh Kaki Raja ini diperkirakan telah berusia 200 tahun yang dulunya ditanam oleh Ibonjor. Sekitar tahun 1990-an, pohon durian Ki Raja ini ditebang gara-gara pemasangan kabel listrik. Nah sebelum ditebang, cucu dari Kaki Raja ini mengembangkan dengan cara Okulasi (tempel). Saat itu yang berhasil menjadi bibit durian Ki Raja hanya 30 pohon. Bibit ini kemudian ditanam di atas tanah keluarga Ki Raja. “Saat ini hanya hidup 21 pohon saja di Dusun Kelodan dan Dusun Kajanan,” tutur Dwi Krisnayana salah satu cucu buyut dari Kaki Raja.

Durian Ki Raja ini diperkirakan mulai berbuah setelah berusia 8 tahun sejak ditanam. Rencananya, pohoan durian Ki Raja ini akan dibudidayakan melalui okulasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, mulai Februari 2020 mendatang. *k19

Komentar